IBM, melalui IBM Institute for Business Value, baru-baru ini merilis laporan tahunan terbarunya, "2025 Outlook for Banking and Financial Markets." Laporan ini memberikan wawasan mendalam tentang pergeseran industri dan menawarkan kerangka kerja strategis bagi lembaga keuangan untuk meningkatkan kinerja keuangan mereka di era AI. Laporan ini bukan sekadar panduan, melainkan seruan untuk bertindak bagi para pemimpin perbankan.
Salah satu temuan utama dari studi ini adalah lonjakan signifikan dalam adopsi Gen AI di sektor perbankan. Saat ini, hanya 8% bank yang mengembangkan Gen AI secara sistematis, sementara 78% masih menggunakan pendekatan taktis atau proyek percontohan. Namun, tren ini diperkirakan akan berubah secara dramatis seiring bank-bank beralih dari fase eksperimen ke implementasi strategis.
"Kami melihat perubahan signifikan dalam cara Gen AI diterapkan di seluruh industri perbankan," kata Shanker Ramamurthy, Global Managing Director Banking & Financial Markets IBM Consulting.
"Tahun ini, seiring bank dan lembaga keuangan lainnya bersiap untuk berinvestasi dalam transformasi, teknologi, dan talenta, kami mengantisipasi industri akan mulai fokus pada inisiatif Gen AI untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi risiko, dan memodernisasi infrastruktur TI."
Laporan IBM menyoroti bahwa bank-bank kini bergerak melampaui "pilot project" dan "proof of concept" menuju strategi yang terintegrasi di seluruh perusahaan. Pendekatan ini mencakup pengembangan program AI agen (Agentic AI) yang dapat mengotomatiskan tugas-tugas kompleks dan memberikan layanan yang dipersonalisasi kepada pelanggan.
Pergeseran ini didorong oleh pengakuan bahwa Gen AI memiliki potensi untuk merevolusi berbagai aspek operasional perbankan. Dari layanan pelanggan hingga manajemen risiko, Gen AI dapat memberikan wawasan yang lebih dalam, otomatisasi yang lebih cerdas, dan efisiensi yang lebih tinggi.
Studi IBM juga menemukan bahwa era konvergensi perbankan yang stabil akan digantikan oleh kontras kinerja keuangan yang tajam. Bank-bank yang mampu meninjau ulang dan memodernisasi model bisnis serta proses eksekusinya akan mendapatkan keunggulan kompetitif yang signifikan.
"Meninjau ulang model/proses bisnis serta cara mengeksekusinya bisa memberikan manfaat yang lebih besar," demikian bunyi laporan tersebut. Ini berarti bahwa bank-bank perlu berani mengambil risiko dan berinvestasi dalam inovasi untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar yang berubah dengan cepat.
Sebanyak 60% CEO perbankan yang disurvei mengakui bahwa mereka harus menerima sedikit risiko untuk mendapatkan keunggulan otomatisasi dan peningkatan daya saing. Ini menunjukkan bahwa para pemimpin industri menyadari pentingnya beradaptasi dengan teknologi baru dan berani mengambil langkah-langkah strategis untuk memanfaatkan potensi Gen AI.
Namun, penerimaan risiko ini harus diimbangi dengan strategi yang matang dan pengelolaan risiko yang efektif. Bank-bank perlu memastikan bahwa mereka memiliki infrastruktur yang tepat, talenta yang terlatih, dan kebijakan yang kuat untuk mengelola risiko yang terkait dengan implementasi AI.
Meskipun lebih dari 16% klien di seluruh dunia merasa nyaman dengan bank digital tanpa cabang sebagai hubungan perbankan utama mereka, persaingan mulai bergeser dari penawaran digital pasar massal ke layanan bernilai lebih tinggi. Ini termasuk layanan keuangan dan konsultasi untuk investor kaya serta usaha kecil dan menengah (UKM).
Bank-bank perlu mengembangkan strategi yang lebih personal dan disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan segmen pelanggan yang berbeda. Gen AI dapat memainkan peran penting dalam hal ini, memungkinkan bank untuk menganalisis data pelanggan secara mendalam, memahami preferensi mereka, dan menawarkan layanan yang relevan dan bernilai tinggi.
Laporan IBM "2025 Outlook for Banking and Financial Markets" memberikan gambaran yang jelas tentang masa depan perbankan di era AI. Gen AI bukan lagi sekadar konsep, melainkan kekuatan transformatif yang siap mengubah cara bank beroperasi dan bersaing.
Bank-bank yang mampu mengadopsi Gen AI secara strategis, meninjau ulang model bisnis mereka, dan berani mengambil risiko yang terukur akan berada di posisi yang baik untuk meraih kesuksesan di tahun-tahun mendatang. Sebaliknya, bank-bank yang lambat beradaptasi akan menghadapi tantangan berat dan berisiko tertinggal dalam persaingan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News