Bermodal lahan kecil untuk berkebun, Kebun Kumara kini menjadi pusat edukasi lingkungan dan gaya hidup berkelanjutan yang dikenal luas. Sukses Sandra dalam mengembangkan Kebun Kumara yang berhasil menginspirasi banyak orang untuk kembali terhubung dengan alam tak terlepas dari pemanfaatan platform Meta seperti Instagram dan WhatsApp.
“Berkebun adalah cara yang seru untuk menerapkan gaya hidup berkelanjutan. Maka dari itu, Kebun Kumara hadir untuk mengajak masyarakat luas mulai menanam dan berkebun agar kita bisa sama-sama membangun lingkungan yang lebih berkelanjutan, dimulai dari langkah kecil di halaman sendiri,” ujar Sandra.
Dari Kebun Kecil Menjadi Penggerak Keberlanjutan LingkunganPada 2016, Sandra dan rekan-rekannya mendirikan Kebun Kumara atas semangat mereka akan gaya hidup berkelanjutan, khususnya dalam menerapkan permakultur.
Perjalanan Kebun Kumara dimulai dari sebuah lahan kecil yang digunakan untuk eksperimen berkebun. Sandra bersama para koleganya ingin membuktikan bahwa berkebun bisa dilakukan di perkotaan tanpa harus punya lahan yang luas.
Lalu, pada 2017, Kebun Kumara mulai mengembangkan program-program yang meningkatkan kesadaran masyarakat akan keberlanjutan lingkungan. Sejak itu, Kebun Kumara aktif bekerja sama dengan berbagai komunitas, perusahaan, dan institusi pendidikan untuk mendorong perilaku ramah lingkungan di semua usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua.
Salah satu inisiatif utama Kebun Kumara adalah program edukasi berupa kelas pembelajaran dan lokakarya yang membagikan inspirasi seputar berkebun, pembuatan kompos, dan upaya pengelolaan sampah. Kebun Kumara juga memperluas dampak positifnya dengan menyediakan produk berkebun serta menawarkan jasa pembuatan dan perawatan kebun dengan berbagai ukuran.
Mengatasi Tantangan dengan Memanfaatkan Platform Meta untuk BerkembangJika melihat Kebun Kumara sekarang, mungkin sulit membayangkan bahwa Sandra dan tim membangun proyek ini dari nol. Salah satu tantangan yang dihadapi oleh Sandra di Kebun Kumara adalah membangun semangat berkebun di kalangan masyarakat urban, termasuk dalam membuat program-program yang ramah anak-anak.
Pasalnya, misi Kebun Kumara adalah edukasi berkebun sedari dini dan mendekatkan lebih banyak orang dengan budaya berkebun. Maka dari itu, Kebun Kumara fokus mencari cara yang paling efektif dan efisien dalam menyebarkan edukasi akan pentingnya berkebun dan keberlanjutan.
Kondisi ini mendorong Sandra untuk memanfaatkan platform Meta seperti Instagram dengan maksimal. Sejak awal, Kebun Kumara aktif menggunakan Instagram Reels dan Instagram Feed untuk membagikan konten yang edukatif dan inspiratif.
Jadi, kegiatan edukasi dan program-program mereka lainnya bisa menjangkau masyarakat luas. Platform media sosial ini juga dimanfaatkan untuk menjalin interaksi dengan publik dan mengumpulkan orang-orang dengan minat yang sama.
Salah satu cara yang digunakan oleh Kebun Kumara dalam mengomunikasikan kegiatannya adalah melalui storytelling. Melalui Instagram Feed, Kebun Kumara membuat carousel berisikan konten edukasi dan berbagai tips berkebun.
Audiens yang terbentuk di Instagram lalu berkembang menjadi komunitas yang ingin tahu lebih jauh tentang gaya hidup berkelanjutan. Kebun Kumara pun menjaga kedekatan tersebut dengan menjalin hubungan yang lebih personal melalui WhatsApp, yang hingga kini menjadi alat komunikasi utama Kebun Kumara, baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal. Kebun Kumara memilih menggunakan WhatsApp Business untuk memudahkan masyarakat melihat katalog produk dan program kegiatan mereka secara lengkap.
Berkat pemanfaatan platform Meta yang strategis, Kebun Kumara berhasil dikenal lebih luas luas. Bahkan, Kebun Kumara pernah viral di Instagram setelah mengunggah konten dari sebuah lokakarya. Momen ini, menurut Sandra, sukses menarik orang-orang dari berbagai daerah untuk berpartisipasi di dalam program edukasi yang digelar oleh Kebun Kumara.
“Kami sering mendengar cerita dari teman-teman yang mencoba berkebun setelah melihat konten Kebun Kumara. Bahkan, ada komunitas berkebun yang terinspirasi dari konten kami di media sosial dan memulai inisiatif serupa di daerahnya. Cerita-cerita ini mendorong kami untuk membagikan lebih banyak konten edukatif ke masyarakat luas. Ini juga membuktikan bahwa perubahan nyata bisa dimulai dari satu konten sederhana di media sosial,” kata Sandra.
Berbekal semangat untuk memperluas penerapan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan melalui aksi nyata dan teknologi digital, Kebun Kumara terus tumbuh menjadi pelopor gerakan keberlanjutan, khususnya di perkotaan. Kisah Sandra dan Kebun Kumara menjadi inspirasi bahwa setiap kebun kecil pun bisa memberikan dampak besar bagi lingkungan dan kualitas hidup masyarakat urban.
“Kami ingin menjadikan kegiatan berkebun sebagai cara yang mudah diterapkan untuk menciptakan hubungan yang lebih baik dengan alam, khususnya bagi keluarga yang tinggal di tengah kota,” ucap Sandra.
Kisah Sandra dan Kebun Kumara juga menjadi bukti bahwa platfrom dari Meta dapat menjadi wadah edukasi bernilai positif yang mampu menggerakkan masyarakat melangkah ke arah yang lebih baik, termasuk dalam menerapkan gaya hidup yang lebih berkelanjutan.
Sandra berharap, melalui platform Meta, Kebun Kumara bisa menginspirasi lebih banyak individu untuk mulai berkebun demi menciptakan dampak positif yang lebih besar bagi keberlanjutan lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News