Rajeev Misra, anggota dewan Uber terbaru dari SoftBank, berkata pada Financial Times bahwa Uber akan bisa mendapatkan untung lebih cepat jika mereka meninggalkan negara-negara tertentu dan fokus di negara-negara lain. Dia ingin agar Uber fokus untuk mengembangkan bisnisnya di pasar Amerika Serikat, Eropa, Amerika Latin dan Australia.
Satu benua yang namanya tidak Misra sebutkan adalah Asia.
Business Insider melaporkan, meskipun Uber telah dikenal karena berhenti beroperasi di negara yang menghabiskan biaya terlalu besar, seperti Tiongkok dan Rusia, berhenti beroperasi di Asia tidak sesuai dengan misi Uber untuk memberikan "transportasi yang bisa diandalkan, dimana saja untuk semua orang."
Selain itu, selama ini, CEO baru Uber, Dara Khosrowshahi telah membuat sebagian dari Asia menjadi model operasi Uber yang ideal. Di beberapa negara di Asia, Uber bekerja sama dengan beberapa perusahaan taksi, yang sempat jadi musuh bebuyutan mereka. Bahkan di India, negara yang Uber sempat kesulitan kuasai, Uber mengklaim bahwa pada akhir 2016, mereka menguasai 40 persen pangsa pasar.
Hal ini penting, mengingat Uber mencoba untuk kembali menjalin hubungan baik dengan regulator London, salah satu pasar paling penting mereka di Eropa. Uber kehilangan lisensinya di London karena berbagai skandal, salah satunya penggunaan software Greyball untuk menghindari regulator.
Jadi, apa yang mendasari saran Misra?
Jika Uber keluar dari pasar Asia, itu akan jadi kabar baik untuk SoftBank, yang juga menanamkan investasi di berbagai pesaing Uber di Asia. Perusahaan asal jepang itu telah menanamkan investasi di Didi Chuxing di Tiongkok, Grab di Asia Tenggara, 99 di Brazil dan Ola di India.
Pada hari pertama kerja samanya dengan Uber, SoftBank tampaknya ingin Uber tidak beroperasi di negara tempat perusahaan rekan mereka yang lain berada. Hal ini akan sangat membantu SoftBank, tapi tidak sesuai dengan ambisi internasional Uber.
Satu hal yang harus diingat adalah mantan CEO Travis Kalanick masih menjadi bagian dari dewan Uber, salah satu pemegang saham utama dan masih memiliki komitmen untuk membantu Uber untuk mengalahkan para pesaingnya, mungkin dengan menghalalkan semua cara.
Itu berarti, ada kemungkinan masuknya anggota dewan dari SoftBank ke dewan Uber akan menciptakan pertarungan antar anggota dewan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id