Acara yang digelar di Aula Lebah Biru, Kantor Pusat Divisi Regional V Telkom ini dibuka dan diresmikan oleh Prof. Dr. Henri Subiakto, Staf Ahli Menteri Bidang Hukum Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Sama seperti yang dilakukan di Jakarta pada akhir bulan Juli lalu, dalam proses Hacksprint ini, 25 peserta diminta untuk mengikuti proses design sprint sebelum masuk ke dalam tahap pembuatan prototipe atau purwarupa di hari kedua. Dengan begitu, diharapkan, peserta akan dapat memaksimalkan produk yang mereka buat.
Hacksprint ini dipimpin oleh pendiri dari Code for Indonesia, Prasetyo Andy Wicaksono. Di hari kedua, para peserta akan diminta untuk melakukan pitching atau presentasi dari produk mereka di hadapan para juri. Dari 25 peserta, ada 7 tim terpilih untuk melakukan Final Pitching. Ketujuh tim tersebut adalah Smartmom, Briogas, Visgard, Cari spg, Ortu, Proyekku dan Servond.
Visgard adalah platform Smart Vehicle Security yang menawarkan keamanan berlapis yaitu password dan teknologi pengenalan wajah. Sementara Briogas adalah sistem instalasi biogas skala rumah tangga yang terintegrasi dengan perangkat smartphone. Ortu adalah platform yang berfungsi membantu orangtua muda untuk mengembangkan anaknya.
Hacksprint di Surabaya ini diikuti oleh 25 tim yang terdiri dari 3-5 orang. Secara keseluruhan, ada 109 peserta yang ikut, yang terdiri dari 36 Hacker (programmer), 32 Hipster (pendesain) dan 41 Hustler (pebisnis).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News