Kamera-kamera di persimpangan dan jalan tol di kawasan tersebut terinfeksi oleh malware yang sempat mengacaukan dunia pada bulan Mei lalu karena berhasil menyerang perusahaan-perusahaan besar di berbagai negara, lapor The Guardian.
Menurut juru bicara departemen, 55 kamera yang terinfeksi tetap bekerja dengan baik dan akurat. Namun, masalah ini tetap diberitahukan pada komisioner kamera keamanan jalan. Jika komisi menemukan bahwa ada salah denda yang dikenakan pada pengendara akibat infeksi WannaCry ini, maka departemen akan membatalkan denda itu.
Dalam sebuah pernyataan resmi, departemen mengatakan, patch untuk sistem yang terinfeksi telah dipasang untuk mencegah penyebaran malware ini. Sementara kamera yang terinfeksi akan diperbaiki dalam waktu dekat.
Kamera lalu lintas ini telah terinfeksi sejak awal bulan. Namun, masalah ini baru diberitahukan pada komisioner setelah stasiun tersebut mempublikasikan laporannya.
Ketika menginfeksi komputer, ransomware akan mengenkripsi file di komputer dan para penyerang akan menuntut uang tebusan pada korban jika mereka ingin datanya didekripsi. Pada bulan Mei, WannaCry menginfeksi lebih dari 100 negara, termasuk perusahaan-perusahaan besar seperti FedEx, perusahaan telekomunikasi terbesar Spanyol, Telefónica dan Honda.
Departemen Kehakiman berkata, infeksi ini tidak terjadi karena penyerang sengaja menargetkan kamera-kamera lalu lintas di Victoria, tapi karena kontraktor secara tidak sengaja menghubungkan komputer yang terinfeksi WannaCry ke kamera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News