“Data terpadu dan interoperabilitas telah dan akan terus menjadi sentral dari arsitektur open data lakehouse Cloudera di seluruh hybrid cloud. Platform kami menyediakan skalabilitas tak tertandingi, performa, resiliensi, dan penghematan biaya untuk mengelola metadata yang berkembang, tanpa mengalami vendor lock-in atau data silos,” ujar Vice President Product Management Cloudera Priyank Patel.
Cloudera menyediakan open data lakehouse yang menyeluruh dengan standar terbuka, yang bisa diintegrasikan dan beroperasi di berbagai ekosistem, dan pembaruan terkini tersebut diklaim mampu mendukung komitmen untuk memodernisasi arsitektur data.
Pembaruan itu termasuk Integrasi Katalog REST Iceberg terbaru dari Cloudera, kini memberikan akses tanpa hambatan ke tabel Apache Iceberg menggunakan mesin pihak ketiga. Dengan demikian pengguna dapat memanfaatkan berbagai alat sekaligus memastikan keamanan dan tata kelola terpadu.
Integrasi Katalog REST Iceberg terbaru ini juga diklaim akan memudahkan akses data dan menjaga data dan lineage-nya di seluruh platform diakses secara sah, mengurangi biaya dan risiko pelanggaran data dengan meminimalkan jumlah lapisan keamanan yang terpisah-pisah.
Pembaruan lainnya yaitu Shared Data Experience (SDX) Cloudera, kini disebut tengah dalam fase pratinjau teknis sebagai pengalaman berbasis cloud dan container. Cloudera menjelaskan bahwa SDX menyediakan keamanan data, tata kelola, dan manajemen metadata menyeluruh dan terpadu, dan kini ditingkatkan untuk memberikan elastisitas, skala, dan performa lebih baik.
Selain itu, SDX akan menyediakan akses data secara mandiri di semua alat, dijelaskan Cloudera dapat membantu meminimalkan risiko kebocoran dengan mengkonsolidasikan berbagai fungsi keamanan, dan mendukung manajemen berbasis single-pane-of-glass di seluruh cloud dan data on-premise.
Selain untuk menjaga data dengan keamanan dan lineage di seluruh siklus hidup data, pembaruan Cloudera ini diklaim memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan performa, skalabilitas, dan resiliensi sekaligus mengurangi total biaya kepemilikan atau total cost of ownership (TCO) dengan mengoptimalkan manajemen metadata.
Lebih lanjut Cloudera menjelaskan bahwa pengembangan ini juga memudahkan perusahaan berbagi metadata tanpa menciptakan salinan, sehingga perusahaan bisa berinovasi dengan alat karya pihak ketiga tanpa mengalami vendor lock-in.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News