Menariknya, permintaan maaf Samsung tersebut dimuat di tiga surat kabar terbesar Amerika Serikat, yaitu The Wall Street Journal, The New York Times, dan The Washington Post dalam format satu halaman penuh. Permintaan maaf tersebut juga ditandatangani oleh CEO Samsung Electronics North America, Gregory Lee.
"Janji kami adalah menghadirkan produk dengan kualitas dan keamanan terbaik. Baru-baru ini kami tidak bisa memenuhi janji tersebut. Untuk itu, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya," tulis Samsung dalam permintaan maafnya.
"Kami akan melakukan peninjauan ulang terhadap seluruh aspek dari perangkat yang kami rilis, termasuk dari segi hardware, software, sistem manufaktur, hingga struktur baterai. Kami bergerak secepatnya, namun kami membutuhkan waktu untuk melakukan itu semua."
Full-page apology ads are the future of print media: pic.twitter.com/fBAZ9uXFmD
— Rurik Bradbury (@RurikBradbury) November 7, 2016
Samsung merilis Galaxy Note 7 pada bulan Agustus kemarin. Ponsel andalan Samsung ini memang memiliki riwayat yang unik namun cukup mengenaskan. Awalnya, smartphone andalan Samsung tersebut sempat dipuji karena memiliki banyak fitur yang sangat menarik. Bahkan ponsel tersebut mendapatkan penghargaan dari DisplayMate sebagai ponsel dengan layar terbaik.
Sayangnya apda tanggal 25 Agustus 2016, Galaxy Note 7 dilaporkan meledak secara tiba-tiba ketika sedang digunakan. Ini adalah kasus pertama meledaknya ponsel flagship tersebut. Samsung juga sempat merilis ponsel pengganti yang diklaim lebih aman, namun pada akhirnya kasus ledakan masih tetap terjadi.
Akhirnya pada tanggal 11 Oktober 2016 Samsung resmi menghentikan produksi dan peredaran Galaxy Note 7.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News