Menurut Engadget, jika bintang tersebut telah berada cukup dekat dengan dengan sistem tata surya kita, atau sekitar 77 hari cahaya, medan gravitasinya diperkirakan akan menginterupsi gugus asteroid Oort Cloud yang menyebabkan Bumi akan dibombardir oleh asteroid.
Peristiwa ini ditemukan oleh seorang ilmuwan asal Polandia bernama Adam Mickiewicz. Dalam penelitiannya, Mickiewicz menggunakan teleskop antariksa Gaia milik agensi antariksa Eropa (ESA).
Meski daya observasinya memiliki batas error hingga 50 persen, para ilmuwan astronomi tetap akan mengamati pergeralam Gliese 710. Kemungkinan terburuk adalah Gliese 710 akan berada di titik terdekat yaitu 40 hari cahaya dari sistem tata surya kita.

Oort Cloud merupakan gugus asteroid yang berada 0,8 hingga 3,16 tahun cahaya dari matahari. Gugus asteroid tersebut merupakan salah satu yang terbesar yang berada di dekat sistem tata sura kita dan menampung miliaran asteroid.
Jika Gliese 710 mendekat, asteroid tersebut bisa terlempar ke arah sistem tata surya kita dengan jumlah hingga lebih dari 100 miliar asteroid.
Bencana ini juga diperkirakan pernah terjadi sebelumnya, yaitu sekitar 65 juta tahun yang lalu, dan menjadi penyebab punahnya dinosaurus pada saat itu.
Ketika jaraknya berada di posisi terdekat dengan sistem tata surya, Gliese 710 akan dapat terlihat dari Bumi. Ini membuat langit menjadi lebih terang dari sebelumnya karena terdapat bintang besar selain matahari yang dekat dengan Bumi.
Meski peristiwa ini terdengar mengerikan, namun ilmuwan telah memastikan Gliese 710 tidak akan berada dekat dengan sistem tata surya kita dalam waktu dekat. Ilmuwan memperkirakan peristiwa ini akan hadir paling cepat 1 juta tahun yang akan datang karena bintang tersebut saat ini masih berjarak 64 tahun cahaya dari Bumi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News