Hal tersebut disampaikan oleh Chief Brand Officer Smartfren, Roberto Saputra saat acara pengujian jaringan 4G LTE Smartfren di Bogor.
"Ke depannya kita memang ingin menghadirkan handset berteknologi carrier aggregation, sehingga pelanggan kami nantinya dapat menikmati teknologi tersebut," ujar Roberto.
Berbeda dengan operator lainnya, Smartfren merupakan satu-satunya operator seluler di Indonesia yang memiliki jajaran produk ponsel sendiri. Smartfren mengakui bahwa menghadirkan ponsel berteknologi carrier aggregation ke Indonesia agak sulit. Pasalnya, chipset yang mendukung teknologi tersebut masih mahal.
Roberto juga mengungkapkan, saat ini di Indonesia hanya ada beberapa tipe ponsel saja yang telah mendukung teknologi carrier aggregation. Seluruh tipe ponsel tersebut pun merupakan ponsel kelas atas yang harganya sangat mahal, seperti Samsung Galaxy Note 5, Samsung Galaxy S6, dan iPhone 6.
Smartfren memang tidak menyebutkan apakah mereka akan menghadirkan paket bundling dengan ponsel lain atau menghadirkan ponsel Andromax baru nantinya. Namun, mereka benar-benar serius ingin menghadirkan ponsel dengan teknologi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News