"Kami akan sangat menghargai Facebook jika mereka meniru praktek perlindungan data kami," kata Spiegel dalam Code Conference yang diadakan di Southern California.
Pewawancara Kara Swisher bertanya pendapat Spiegel tentang keputusan Facebook untuk meniru beberapa produk utama Snapchat, seperti Story -- post yang otomatis menghilang setelah 24 jam -- atau lensa Augmented Reality, lapor The Verge.
Pada awalnya, Spiegel berkata bahwa istrinya, Miranda Kerr lebih kesal dengan keputusan Facebook ini daripada dia. Dalam sebuah wawancara tahun lalu, Kerr berkata bahwa dia heran dan kesal dengan keputusan Facebook.
Namun, Spiegel kemudian mengangkat masalah privasi data -- berbulan-bulan setelah Facebook terkena skandal global terkait Cambridge Analytica -- dan mengundang tawa dari para penonton.
Memang, Snap mengumpulkan data lebih sedikit jika dibandingkan dengan Facebook. Namun, mereka tetap membiarkan para pengiklan untuk membuat iklan tertarget berdasarkan kriteria demografi yang dikumpulkan perusahaan media sosial itu.
Snap tidak pernah memberikan API yang memungkinkan pengguna untuk memberikan informasi teman mereka pada pihak ketiga, seperti yang dilakukan oleh Facebook.
"Jika Anda mendesain sesuatu yang begitu simpel dan elegan, sehingga satu-satunya hal yang orang lain bisa lakukan adalah menirunya... sebagai seorang desainer, itu adalah hal paling hebat yang bisa Anda lakukan," kata Spiegel.
Meskipun mendapat kecaman karena meniru produk Snapchat, keputusan Facebook itu sangat efektif dalam mendorong pertumbuhan pengguna.
Fitur Story pada Instagram membantu media sosial itu meningkatkan jumlah pengguna sementara fitur serupa Story pada WhatsApp -- bernama Status -- adalah fitur yang paling sering digunakan di dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id