Pendiri Alibaba Jack Ma bahkan turun langsung bertemu dan mengajar para peserta dalam program yang dibuat oleh UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development). Ada 24 pengusaha dari Afrika yang berkesempatan bertemu langsung dengan Jack Ma dan menjadi peserta dalam program eFounders.
24 pengusaha dari Afrika ini memiliki bisnis digital yang beragam, pembayaran digital, big data, ritel, logistik, dan lain-lain. Mereka merupaan peserta tepilih dari 700 pendaftar yang diseleksi.
Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas 1.000 pengusaha di negara berkembang dalam 5 tahun ke depan.
Di masa depan nanti, kita butuh lebih dari G20 dan B20 untuk menciptakan pembangunan inklisif yang berkelanjutan. "Kita butuh G200 dan B200," tutur Jack Ma yang juga merangkap sebagai penasihat di UNCTAD.
Sekretaris Jendral UNCTAD Mukhisa Kituyi menuturkan bahwa e-commerce menawarkan sumber ekonomi inklusif sehingga layak diterapkan.
"Ada perbedaan bagaimana berbagai negara menggunakan dan memanfaatkan e-commerce. Di Afrika hanya 5 persen dari populasi yang sudah menggunakan layanan belanja online," ungkapnya.
Para peserta yang terpilih tadi diterbangkan ke Hangzhou, Tiongkok, untuk dibekali kemampuan yang dibutuhkan dalam menjalankan e-commerce. Misalnya manajemen inventaris, perdagangan pedesaan, logistik, sistem pembayaran digital, dan pemanfaatan big data untuk membaca tingkah laku konsumen.
Vice President Alibaba Group Brian Wong percaya bahwa program ini juga memiliki dampak besa bagi perekonomian di negara berkembang.
Dia percaya e-commerce bisa menciptakan sebuah ekonomi baru dan nantinya akan ada banyak 'Jack Ma baru' yang bisa berkontribusi bagi negaranya masing-masing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News