"WannaCry menjadi wake up call betapa pentingnya penanganan masalah keamanan siber di Indonesia," kata Rudiantara saat ditemui di Djakarta Theatre dalam acara Indonesia Technology Forum, Selasa (16/5/2017).
"Salah satunya caranya adalah dengan Basinas. Tapi tidak selesai dengan Basinas saja."
Menurutnya, selain pembentukan Basinas, hal lain yang tidak kalah penting adalah edukasi pada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya netizen atau warganet. "Yang harus ditingkatkan adalah edukasi pada seluruh pengguna komputer, semua orang yang mengakses internet. Karena di kita, budaya yang senantiasa ingat pada keamanan siber masih rendah."
Contoh yang Rudiantara berikan adalah tentang rendahnya frekuensi penggantian password akun email. Hal ini, menurutnya, menjadi bukti rendahnya kesadaran akan pentingnya keamanan siber di masyarakat Indonesia. Selain itu, dia juga membahas tentang masih banyaknya masyarakat Indonesia yang menggunakan sistem operasi bajakan.
"Semakin banyak orang yang menggunakan sistem operasi bajakan, semakin tinggi potensi terkena serangan ransomware," ujar Rudiantara. Selain pengguna sistem operasi bajakan, orang lain yang terancam oleh WannaCry atau malware lainnya adalah pengguna sistem operasi lama, seperti Windows XP yang tidak lagi Microsoft dukung sejak 2014.
Terkait WannaCry, Microsoft Indonesia menyebutkan, pengguna Windows yang melakukan update dan mengaktifkan antivirus dari perusahaan software itu pun sudah aman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id