Ilustrasi: Mckinsey and Company
Ilustrasi: Mckinsey and Company

Ancaman Eksistensial: Ketika Startup Tim Kecil Goyang Raksasa Software

Mohamad Mamduh • 22 Desember 2025 10:05
Jakarta: Selama satu dekade terakhir, industri perangkat lunak didominasi oleh raksasa Software-as-a-Service (SaaS) yang berlomba-lomba menambah jumlah karyawan untuk memacu pertumbuhan. Namun, sebuah laporan terbaru dari McKinsey & Company memperingatkan bahwa era tersebut mungkin akan segera berakhir.
 
Papan kekuasaan industri teknologi kini sedang diatur ulang oleh gelombang baru startup "AI-native" yang mampu mencapai skala bisnis masif dengan tim yang sangat ramping, menghadirkan ancaman nyata bagi keberlangsungan perusahaan petahana (incumbents).
 
Laporan yang dirilis pada Oktober 2025 ini menyoroti fenomena baru di mana startup seperti Anysphere (pengembang Cursor), Gamma, dan Lovable mendefinisikan ulang arti kecepatan dan skala dalam bisnis teknologi.

Perusahaan-perusahaan ini berhasil mencapai kesesuaian pasar (product-market fit) dalam waktu singkat dan menskalakan pendapatan tahunan berulang (ARR) hingga ratusan juta dolar hanya dengan tim yang berjumlah kurang dari 100 orang.
 
Kunci keberhasilan para pendatang baru ini terletak pada arsitektur fundamental mereka. Berbeda dengan perusahaan lama yang mencoba "melapiskan" AI ke dalam alur kerja warisan (legacy workflows) mereka, startup AI-native ini membangun seluruh organisasi mereka dengan prinsip AI-centric sejak hari pertama. Hal ini memungkinkan mereka beroperasi dengan efisiensi yang sulit ditandingi oleh organisasi tradisional yang terbebani oleh utang teknis dan proses manual.
 
McKinsey memperingatkan bahwa bagi perusahaan perangkat lunak petahana, menangkap peluang nilai dari AI bukanlah hal yang pasti, dan mereka akan menghadapi intensitas persaingan yang semakin tinggi. Laporan tersebut bahkan secara gamblang menyatakan bahwa "beberapa mungkin tidak akan bertahan" menghadapi disrupsi ini.
 
Tekanan bagi pemain lama tidak hanya datang dari startup kecil, tetapi juga dari penyedia model AI itu sendiri. Langkah terbaru dari pemain AI seperti OpenAI menggarisbawahi urgensi ini.
 
Dengan menyematkan alat penjualan, dukungan, dan kontrak bertenaga AI langsung ke dalam proses kerja, perusahaan-perusahaan model dasar ini berpotensi bersaing langsung dengan pemain SaaS yang selama ini mereka dukung. Pergeseran dinamika ini semakin mempersempit ruang gerak bagi vendor aplikasi tradisional.
 
Menyadari bahaya ini, para raksasa teknologi tidak tinggal diam. Mereka kini berlomba mengejar ketertinggalan melalui investasi besar-besaran dan mandat transformasi di seluruh perusahaan.
 
Sebagai contoh, Salesforce telah meluncurkan Agentforce dan menyatakan ambisinya untuk menjadi AI-centric dengan menyematkan AI ke dalam tulang punggung operasional dan pengembangan mereka. Langkah serupa diambil oleh Atlassian yang meluncurkan rangkaian agen cerdas dan berkomitmen pada integrasi AI di seluruh organisasi.
 
Bagi perusahaan perangkat lunak mapan, pesan dari laporan ini sangat jelas: menjadi AI-centric bukan lagi sebuah pilihan opsional, melainkan syarat mutlak untuk tetap kompetitif. Mereka yang gagal beradaptasi secara menyeluruh—mulai dari proposisi nilai hingga operasional internal—berisiko digantikan oleh pesaing yang lebih lincah yang mendefinisikan ulang era perangkat lunak berikutnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan