Total pelanggan Spotify -- berbayar dan gratis -- mencapai 217 juta orang setiap bulannya, termasuk dua juta pengguna asal India yang bergabung setelah Spotify meluncurkan layanannya di negara itu pada Februari lalu, menurut laporan The Verge.
Secara global, jumlah pengguna Spotify mengalahkan Apple Music, pesaing terberatnya. Apple Music dikabarkan memiliki 50 juta pengguna berbayar di dunia per April.
Namun, di pasar Amerika Serikat, layanan streaming dari Apple ini menang, menurut laporan Wall Street Journal. Di AS, Spotify hanya memiliki pengguna 26 juta sementara Apple Music 28 juta.
Laporan keuangan terbaru Spotify menunjukkan ambisi mereka untuk menyediakan podcast. Perusahaan itu berkata, mereka akan mengembangkan model iklan yang lebih baik untuk podcast, termasuk kemampuan pelaporan, penargetan dan perhitungan yang lebih baik.
Ini mengimplikasikan, Spotify akan membiarkan pembuat podcast untuk memasukkan iklan yang berbeda, tergantung pada isi podcast itu sendiri.
Ambisi Spotify untuk mengembangkan industri podcast juga terlihat dari keputusan mereka untuk mengakuisisi perusahaan podcast seperti Gimlet Media, Anchor, dan Parcast. Sekarang, mereka memiliki 250 ribu podcast di platform mereka.
Pada akhir kuartal ini, Spotify memperkirakan bahwa angka pengguna mereka akan naik menjadi sekitar 222 sampai 228 juta orang. Sementara jumlah pengguna berbayar akan naik menjadi sekitar 107 dan 110 juta orang.
Spotify juga mengatakan, keberadaan speaker dengan asisten virtual memiliki peran penting dalam pertumbuhan pengguna mereka.
Tahun lalu, Spotify mengadakan promosi dengan memberikan speaker Google Home untuk orang yang berlangganan paket keluarga. Sayangnya, pertumbuhan pengguna Spotify bukan berarti perusahaan telah untung. Pada kuartal Januari sampai Maret, Spotify mengalami kerugian sebesar EUR142 juta (Rp2,3 triliun).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News