CEO OVO, Jason Thompson menyampaikan bahwa OVO bakal terus fokus berbisnis di Indonesia. Alasannya kondisi Indonesia sangat mendukung kehadiran layanan OVO yang turut membantu mewujudkan program inklusi finansial.
"Indonesia yang terdiri dari kepulauan dan lebih dari 90 persen transaksi finansial masyarakatnya yang masih cash dilihat sebagai peluang OVO terus tumbuh mendukung inklusi finansial yang digencarkan pemerintah," ungkap Thomposon.
Director OVO Harianto Gunawan memaparkan, sejak hadir di bulan Agustus 2017, OVO menggandeng beberapa mitra yang sangat berkontribusi memperluas ekosistem layanan OVO di Indonesia.
"Kerja sama dengqan Tokopedia berhasil membuat jangakuan layanan OVO menyelimuti 93 persen wilayah Indonesia dan hadir di 303 kota seluruh Indonesia. 77 persen penggua OVO berasal dari luar Jabodetabek. OVO juga menyediakan sistem pembayaran dengan QR Code untuk 180.000 UKM," tutur Harianto.
Prestasi lainnya yang disebutkan Harianto adalah jumlah volume transaksi via OVO yang sudah mencapai lebih dari 1 miliar dan digunakan di 115 juta perangkat dalam kurun waktu setahun.
Kerja sama dengan Grab beberapa waktu lalu sebagai salah satu payment gateway seluruh layanan Grab juga disebut turut berkontribusi terhadap 80 juta pengguna OVO. Harianto menjelaskan bahwa strategi yang diusung oleh OVO adalah O2O atau online-to-offline dan sebaliknya.
Chief Product Officer Albert Lucius mengatakan bahwa layanan yang disediakan OVO tidak seluruhnya berbasis digital. Tidak hanya untuk sistem pembayaran Tokopedia maupun Grab, tapi juga bisa digunakan pada UKM dengan menjaring agen Kudo yang diajak bekerja sama.
"Kami juga menggandeng Alfamart untuk menyediakan lebih dari satu juta top-up points yang memudahkan pengisian sekaligus penggunaan dompet digital OVO, termasuk lewat driver Grab. Kami juga bekerja sama dengan Bank Mandiri untuk meminjamkan infrastruktur sehingga bisa melakukan pengisian ke OVO," jelas Albert.
Oleh sebab itu, salah satu langkah OVO di 2019 menurut Albert dan Harianto adalah terus memperluas partnership dengan beragam mitra untuk memperluas ekosistem dan akses layanan OVO.
"Tantangan OVO selama ini adalah soal trust, ditengah kompetisi layanan yang serupa di Indonesia mendapatkan kepercayaan konsumen di luar itu sangat penting," jelas Harianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id