Ialah Luke Bannister, seorang remaja berumur 15 tahun yang berhasil membawa drone miliknya menjadi juara satu dalam balap drone yang memiliki lintasan di luar ruangan, mengalahkan 150 tim lain yang juga berlomba dalam balap drone ini.
Seperti yang disebutkan oleh The Verge, belakangan, lomba balap drone telah menjadi populer. Namun, World Drone Prix merupakan salah satu ajang balap drone paling bergengsi dengan total hadiah sebesar USD1 juta (Rp13 triliun).
Dalam acara ini, lebih dari 2.000 orang datang untuk menonton para peserta berlomba untuk mendapatkan hadiah tersebut.
Tim Bannister, Tornado X-Blades Banni-UK, berhasil memenangkan juara pertama. Sementara posisi kedua diduduki oleh tim tuan rumah Dubai Dronetek.
Balap drone telah berhasil mendapatkan investasi dari para pemilik tim NFL. Meskipun begitu, ajang balap drone masih jauh dari menjadi olahraga yang dikenal luas. Salah satu masalah yang dihadapi dalam perlombaan balap drone adalah cara untuk mengamati drone yang sedang berlomba.
Para pilot drone menggunakan headset khusus yang membuat mereka melihat melalui kamera depan drone. Sementara itu, penonton hanya akan melihat kerumunan drone yang mungkin akan mengingatkan Anda pada sekumpulan lebah.
Inilah video balapan terakhir dari World Drone Prix.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
