“Teknologi AI tidak hanya membuka peluang baru, tetapi juga mengubah cara kita bekerja dan berinovasi. Namun, manfaat AI hanya dapat dirasakan sepenuhnya jika memiliki keterampilan yang tepat untuk menggunakannya," jelas Arief Suseno, AI National Skills Director, Microsoft Indonesia.
"Program elevAIte Indonesia dirancang untuk memastikan bahwa semua changemakers terlepas dari latar belakang mereka, memiliki akses ke keterampilan AI yang dapat mereka gunakan untuk menciptakan solusi, meningkatkan produktivitas, dan membawa perubahan nyata bagi komunitas mereka.”
Setelah menyelesaikan S2 Ekonomi Akuntansi, Diana Putri memutuskan untuk berfokus pada keluarganya. Di tengah kesibukan tersebut, semangatnya untuk tetap belajar tidak berhenti. Ia ingin tetap mengembangkan diri, mencari wawasan baru, dan merasakan kembali “semangat baru” di tengah kesibukannya sebagai ibu dua anak.
Melalui seorang teman, ia mengenal program Perempuan Pandai AI (PandAI) yang dijalankan oleh NUCare Global by LAZISNU, salah satu partner program elevAIte Indonesia yang berfokus memperkenalkan AI ke perempuan di berbagai usia dan latar belakang – dari mahasiswa, pekerja migran, perempuan lanjut usia, ibu rumah tangga, hinga wirausahawan – untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Awalnya Diana bergabung dalam program ini hanya karena penasaran dengan tren AI, namun seiring waktu, ia menyadari bahwa AI bukan sekadar teknologi futuristik—tetapi alat yang dapat membantu dalam berbagai aspek kehidupannya, dari parenting hingga eksplorasi bisnis.
“Saya awalnya ikut karena ingin merasakan sesuatu yang baru. Tapi setelah belajar, saya sadar AI bisa benar-benar membantu saya dalam banyak hal—mulai dari parenting hingga mengeksplorasi dunia bisnis,” jelas Diana.
Sebagai ibu dua anak kecil, Diana sering menghadapi tantangan dalam memilah informasi parenting. Banyak sumber memiliki pendapat berbeda, sehingga sulit menentukan mana yang paling sesuai. Copilot kini membantunya menyaring dan meringkas informasi parenting, sehingga ia bisa lebih cepat menemukan referensi yang terpercaya.
Selain itu, AI juga membantunya menjawab pertanyaan anak-anaknya yang penuh rasa ingin tahu, seperti “Bagaimana hujan terjadi?” atau “Mengapa bentuk telinga manusia seperti ini?”. Dengan bantuan Copilot, Diana kini dapat memberikan jawaban yang lebih sederhana dan mudah dipahami oleh anak-anaknya.
“Terkadang anak-anak bertanya hal-hal yang sulit saya jelaskan. AI membantu saya memberikan jawaban dengan analogi yang lebih mudah mereka pahami,” lanjut Diana.
Tak hanya itu, AI juga membantunya mencari ide aktivitas kreatif untuk anak-anaknya, seperti permainan sensorik sederhana dengan bahan-bahan yang ada di rumah atau resep masakan yang bisa dibuat bersama anak-anak.
Diana kini tengah mengeksplorasi peluang bisnis dengan bantuan AI. Copilot membantunya mencari ide usaha, memahami strategi pemasaran, dan mendapatkan wawasan tentang cara membangun bisnis dari nol.
Bagi Diana, AI bukan hanya tentang teknologi, tetapi tentang bagaimana ia bisa mengelola berbagai aspek kehidupan dengan lebih optimal dan bermakna.
“Saya harap semakin banyak perempuan melihat AI bukan sebagai sesuatu yang sulit, tetapi sebagai alat yang bisa membantu kita dalam banyak hal baru—bukan hanya di dunia kerja, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Mencoba tidak ada salahnya, belajar itu baik dan akan pasti bermanfaat,” pungkas Diana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News