"Sejak 2021 kami telah melakukan transformasi untuk mengembangkan bisnis produk virtual, gaming, retail, investment serta Mitra Bukalapak. Perubahan dinamika pasar dan persaingan di industri terkait mendorong kami untuk melakukan penyesuaian strategi jangka panjang demi menjaga keberlanjutan dan relevansi perusahaan di masa depan."
Bukalapak mengatakan rencana ini telah mereka sampaikan melalui Keterbukaan Informasi yang diumumkan pada akhir Oktober 2024. Sebagai bagian dari strategi baru tersebut, mereka akan menghentikan layanan penjualan produk fisik secara bertahap yang akan dimulai pada Februari 2025.
"Kami ingin menegaskan bahwa perubahan ini adalah langkah yang diperlukan untuk fokus pada lini bisnis yang telah kami kembangkan dan yang memiliki potensi pertumbuhan yang lebih besar," ungkapnya dalam pernyataan resmi.
Meskipun terjadi perubahan dalam fokus produk, mereka menyebut situs web serta Mitra Bukalapak akan tetap beroperasi dan dapat diakses oleh para pengguna dan konsumen untuk layanan yang telah ada sebelumnya.
Penjualan produk fisik di platform Bukalapak memiliki kontribusi kurang dari 3% terhadap total pendapatan perusahaan. Langkah ini dinilai mendukung upaya mencapai EBITDA positif dan memastikan keberlanjutan bisnis yang sehat dan menguntungkan.
"Kami percaya bahwa dengan berfokus pada layanan produk virtual, Bukalapak dapat memperkuat posisinya dalam ekosistem digital serta memberikan layanan terbaik kepada pengguna. Langkah ini adalah bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk terus relevan dan kompetitif di industri."
Selain berfokus pada produk virtual, Bukalapak telah mengembangkan berbagai lini bisnis baru seperti Mitra Bukalapak, Gaming, Investment, dan Retail selama beberapa tahun terakhir. Mereka melihat prospek bisnis yang positif di segmen-segmen ini.
Bukalapak memiliki kondisi keuangan yang kuat dengan posisi kas dan setara kas yang solid. Menurut laporan keuangan Q324, Bukalapak mencatatkan kas, setara kas, dan investasi yang likuid sebesar Rp19 triliun. "Dana ini akan digunakan untuk mendukung pertumbuhan perseroan dan entitas anak perusahaan, sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi para pemangku kepentingan, terutama pemegang saham."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News