Meskipun keenamnya belum bisa dipastikan merupakan anggota Lizard Squad, mereka diduga telah menggunakan jasa hacking Lizard Squad untuk mlakukan serangan DDoS ke sejumlah perusahaan besar yang tidak disebutkan namanya.
Menurut laporan Bloomberg, keenam remaja laki-laki tersebut berumur antara 15 hingga 18 tahun. Mereka diduga terlibat dalam aksi serangan siber pada tanggal 24 dan 27 Agustus kemarin ke sejumlah perusahaan besar. Bloomberg juga sempat melaporkan bahwa keenamnya diduga berhasil menyerang database milik Amazon, Sony dan Microsoft.
"Dengan membayar sejumlah uang yang relatif murah, Lizard Squad mampu membuat seseorang dapat melumpuhkan sistem komputer perusahaan besar dan meruntuhkan roda bisnisnya," ujar kepala investigasi kriminal siber di NCA, Tony Adams.
Menurut Adams, Lizard Squad adalah kelompok yang berbahaya dan harus segera dibasmi. Nama Lizard Squad memang tengah ramai dibicarakan, terutama setelah kelompok hacker tersebut berhasil melumpuhkan berbagai situs dan layanan gaming terkemuka, seperti Xbox Live, PlayStation Network, hingga server League of Legends, Battle.net, dan Sony Online Entertainment yang sekarang telah berubah menjadi Daybreak Game.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News