Data akun tersebut diperdagangkan di pasar gelap
Data akun tersebut diperdagangkan di pasar gelap

Hacker Berhasil Curi 200 Juta Data Akun Email dan Situs

Riandanu Madi Utomo • 14 Mei 2016 09:41
medcom.id: Sebuah laporan dari Business Times mengatakan bahwa baru-baru ini ratusan juta username dan password akun email dan situs internet lainnya tengah diperdagangkan di pasar gelap Rusia.
 
Sebanyak 272,3 juta data akun berhasil dicuri. Sebagian besar diantaranya merupakan pengguna Mail.ru, layanan surel terpopuler di Rusia, dan sebagian kecil merupakan akun Google, Yahoo and Microsoft.
 
Menurut Chief Information Security Officer, Hold Security, Alex Holden, Jumlah tersebut merupakan pencurian data akun surel terbesar di dunia semenjak kasus serangan siber besar-besaran terhadap bank dan peritel di AS dua tahun yang lalu.

Temuan kini terungkap setelah peneliti Hold Security menemukan seorang hacker Rusia yang menawarkan 1,17 miliar data akun pengguna yang berhasil dicurinya secara online.
 
Setelah menghapus semua data duplikat dalam daftar yang dijual peretas tersebut, Holden menyimpulkan bahwa hampir 57 juta data akun Mail.ru telah dicuri. Sebelumnya, Mail.ru melaporkan bahwa jumlah penggunanya telah mencapai 64 juta pada 2015. Itu artinya sebagian besar pengguna Mail.ru kemungkinan telah diretas. Sementara sisanya merupakan akun dari berbagai situs dan email dari seluuh dunia.
 
"Informasi yang didapat bisa dipecaya. Data-data yang berhasil dicuri tengah ditransaksikan di dunia bawah tanah dan peretas rela memberikan datanya kepada siapa saja yang 'baik kepadanya'," ujar Holden.
 
"Data-data ini bisa disalahgunakan kapan saja."
 
Peretas telah memperhatikan bahwa pengguna biasanya menggunakan satu password untuk beberapa akun, meski telah ada anjuran untuk melakukan perubahan secara reguler dengan password yang lebih rumit.
 
Pihak Mail.ru mengatakan bahwa mereka tengah melakukan investigasi untuk melihat benar atau tidaknya beberapa kombinasi nama pengguna dan kata sandi cocok dengan surel pengguna yang masih aktif.
 
"Segera setelah mendapatkan informasi yang cukup, kami akan memperingatkan pengguna yang mungkin telah menjadi korban, pada investigasi tahap awal, mereka tidak menemukan kombinasi nama pengguna dan kata sandi yang cocok," ujar pihak Mail.ru dalam pernyataan resminya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan