Kemampuan AI di dalam prosesor ini bisa dilatih dengan dukungan aplikasi seperti kemampuan klasifikasi gambar, mesin yang direkomendasikan, pengenalasan suara, dan pemrograman bahasa.
"Kemampuan untuk menyebarkan penggunaan AI dan analitik data dengan cepat sangat penting untuk bisnis pada saat ini. Kami tetap berkomitmen untuk meningkatkan akselerasi built-in AI dan optimisasi perangkat lunak dalam prosesor yang memberikan kekuatan pada pusat data di dunia dan solusi edge," jelas VP & GM Xeon and Memory Group Intel, Lisa Spelman.
Kemampuan yang ditawarkan oleh prosesor Intel Xeon Scalable Generasi ke-3 diutjukan bagi industri seperti keuangan, kesehatan, telekomunikasi, manufaktur, dan transportasi.
Berkaca dari data IDC, diprediksi bahwa di tahun 2021 sekitar 75 persen aplikasi perusahaan akan menggabungkan AI. Di tahun 2025 diperkirakan sekitar seperempat dari semua data yang dihasilkan akan disesuaikan dengan real-time didukung pertumbuha perangkat IoT.
Prosesor Intel Xeon Scalable Generasi ke-3 diklaim didesain untuk kemampuan deep learning, virtual machine desnity, in-memory database, aplikasi penting, dan kinerja analitik yang berat. Selain prosesor Intel juga memperkenalkan komponen pendukung lain.
Tersedia Intel Optane 200 Series yang bisa menyediakan memori 4,5TB per soket untuk manajemen data intensive seperti yang disebutkan di atas. Kemudian Intel 3D NAND SSD yang menyediakan latensi rendah untuk kemampuan analitik AI.
Intel juga mengumumkan FPGA yang dioptimalkan dengan teknologi AI. Intel memperkenalkan Intel Stratix 10NX FPGA untuk kebutuhan akselerasi AI dengan bandwidth tinggi dan latensi rendah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News