“Fokus kami dalam menghadirkan Windows 11 adalah pengalaman roll out pengguna, bukan kecepatannya. Dengan roll out secara bertahap yang terukur, kami dapat memastikan pengguna mendapatkan pengalaman yang menyenangkan,” ujar Modern Work & Security Group Lead Microsoft Indonesia Wahyudi Purnama.
Sayangnya, Wahyudi enggan mengungkap jumlah pengguna yang telah menerima pembaruan atau tidak menggunakan Windows 11 di Indonesia. Selain itu, Microsoft menyebut bahwa pendekatan semacam ini diputuskan berdasarkan pengalamannya selama bertahun-tahun, dalam menghadirkan pembaruan di Windows 10.
Selain itu, Microsoft juga mengklaim bahwa Windows 10 telah memiliki sekitar 1,3 miliar pengguna. Pendekatan ini disebut memungkinkan Microsoft untuk mengawasi umpan balik yang mungkin muncul terkait update selanjutnya.
Dengan demikian, Microsoft mengklaim pihaknya akan dapat memaksimalkan pengalaman pengguna. Sementara itu sembari menunggu Windows 11, Wahjudi memastikan pengguna masih tetap bisa mendapatkan pengalaman optimal dari Windows 10.
Menyoal Windows 11, salah satu fitur yang diusung sistem operasi tersebut adalah pembaruan di sisi keamanan. Fitur keamanan di Windows 11 disebut merupakan pembaruan dari Windows 10 dan dirancang dengan teknologi keamanan terintegrasi, sehingga proteksi telah ditingkatkan dari prosesor hingga core.
Selain itu, Wahjudi menjelaskan bahwa sejumlah fitur keamanan utama seperti isolasi berbasis hardware, enkripsi dan perlindungan terhadap malware telah aktif secara default pada sistem operasi tersebut, sehingga Windows 11 diklaim telah siap dengan zero trust.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
