Visualisasi ini disebut NASA sebagai salah satu tampilan paling realistis namun penting terkait dengan pergerakan gas rumah kaca di atmosfer. OCO-2 merupakan Global Modeling and Assimilation Office milik NASA.
OCO-2 juga merupakan satelit pertama yang dirancang khusus untuk mengukur karbon dioksida di atmosfer dengan skala regional. Satelit ini telah mengirimkan rekaman sebanyak hampir 100.000 perkiraan karbon dioksida di sekitar bumu setiap harinya, sejak tahun 2014.
NASA menciptakan visualisasi berdasarkan informasi dari satelit tersebut, dengan tujuan untuk menyediakan perspektif secara keseluruhan pada pengukuran karbon dioksida. Sebab visualisasi ini menjadi hal penting bagi sejumlah peneliti.
Peneliti memahami bahwa vegetasi samudera dan darat di bumi menyerap hampir separuh dari emisi yang dihasilkan oleh manusia, dengan memanfaatkan bahan bakar fosil. Namun, peneliti menyebut statistik saja tidaklah cukup, dan perlu mengetahui besaran konsumsi gas rumah kaca di tiap ekosistem.
Selain itu menurut NASA, visualisasi ini juga dapat membantu menjawab pertanyaan terkait samudera dan daratan akan mencapai titik saturasi, atau dapat terus menyerap karbon dioksida saat emisi meningkat, seperti yang dilaporkan oleh Inhabitat.
Pertukaran karbon dioksida antara samudera, daratan, dan atmosfer disebut dengan nama Carbon Flux, dan dataset baru yang tampil pada visualisasi ini akan membantu peneliti untuk dapat meneliti fenomena tersebut dengan lebih baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News