Bobby Arthawan, Lead Idea dan Team Advisor dari proyek buku VR pertama di Indonesia, Man's Defender, mengatakan, kekecewaan yang dialami orang yang pernah membaca novel lalu menonton filmnya adalah karena imajinasi setiap orang berbeda-beda. Karena itu, saat Anda mendapati dunia yang digambarkan oleh tim pembuat film berbeda dengan bayangan Anda, Anda merasa kecewa.
Dengan buku VR ini, diharapkan pembaca dan pengarang dapat menyamakan imajinasi mereka mengenai dunia dalam novel. Namun, dia menegaskan, pembaca tetap akan dibiarkan berimajinasi, hanya saja, aplikasi VR yang mendampingi novel Man's Defender ini akan berfungsi layaknya sebuah referensi.
"Setiap orang punya theater of mind yang berbeda-beda. Aplikasi VR ini dapat mengarahkan pembaca ke referensi sang penulis, jadi tidak seluruhnya menutupi imajinasi pembaca," ujar Bobby saat ditemui di Kota Kasablanka, Jumat (9/12/2016). Selain itu, dia mengatakan, tidak semua adegan dalam buku digambarkan dengan VR.
Saat ini, novel Man's Defender telah tersedia dalam bahasa Indonesia di Scoop. Namun, versi cetak dan aplikasi VR dari novel ini direncanakan akan diterbitkan pada bulan Maret 2017. Aplikasi VR dari novel ini akan dapat digunakan baik pada perangkat Android ataupun iOS.
Namun, perangkat sudah harus memiliki giroskop dan sensor gerak. Aplikasi ini dapat digunakan pada berbagai perangkat VR mobile, bahkan Google Cardboard sekalipun.

Dalam demonstrasi yang diadakan hari ini, tim Man's Defender menggunakan HTC Vive untuk memperlihatkan mekanisme buku virtual ini. Pada awal membaca, pengguna akan berada di satu ruangan dan diminta untuk memberikan nama juga memilih tempat untuk membaca, seperti pantai misalnya. Setelah itu, akan muncul teks yang otomatis berjalan ke bawah diiringi oleh narasi.
Man's Defender adalah novel buatan Maisie Junardy dan Donna Widjajanto yang bercerita tentang remaja bernama Alex Rosetti yang merasa kehilangan jati diri karena selalu hidup berpindah-pindah dan merasa tidak memiliki akar budaya. Bersama dengan sebuah avatar bernama Viska, dia akan diajak untuk mengenali kebudayaan dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Dalam pembuatannya, ketiga orang ini juga dibantu oleh Steve Makalew dari Bilcom sebagai pengembang aplikasi dan Henky Christianto dari 360 Indonesia, yang menyediakan konten 360 derajat dari tempat-tempat yang digunakan dalam buku VR ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id