Menurut Wall Street Journal, baterai karya Amperex ini menggantikan baterai sebelumnya yang digunakan oleh Galaxy Note 7 akibat bermasalah sehingga smartphone Samsung tersebut terbakar dan ditarik dari peredaran.
Namun, insiden penarikan Galaxy Note 7 yang berujung pada penghentian produksi ini diakui Samsung akibat kesalahan pada desain yang diusung perangkat tersebut, menyebabkan tekanan berlebih dan hubungan arus pendek pada baterai.
Sementara itu, selain Samsung Galaxy Note 7, Amperex juga merupakan pemasok baterai mitra Apple untuk smartphone karyanya, yaitu iPhone. Hal tersebut dikabarkan turut mendukung keyakinan Nintendo dalam memilih Amperex sebagai pemasok baterai untuk konsol hibridanya tersebut.
Baterai Switch dilaporkan berukuran besar, dan menjadi baterai terbesar yang dapat disematkan Nintendo pada perangkatnya. Selain itu, baterai untuk perangkat yang dikabarkan akan meluncur secara global pada 3 Maret tersebut juga dikabarkan menghabiskan biaya produksi cukup tinggi.
Hingga saat ini Nintendo masih enggan untuk memberikan komentarnya terkait informasi ini. Jika informasi ini benar, baterai Nintendo Switch dinilai akan lebih dapat diandalkan.
Sebelumnya, anggota forum diskusi NeoGAF bernama hiphotherobot menyebut telah menerima Nintendo Switch yang dipesannya, 2 minggu lebih cepat dari jadwal. Sayangnya, ia tidak bisa memainkan perangkat ini karena belum memiliki game kompatibel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News