E-mail spoofing bekerja dengan menyamarkan identitas pengirim agar tampak meyakinkan.
E-mail spoofing bekerja dengan menyamarkan identitas pengirim agar tampak meyakinkan.

Ciri-Ciri E-mail Spoofing, Kenali Tandanya untuk Tindakan Pencegahan

Arif Wicaksono • 29 September 2025 19:06
Jakarta: Pernah menerima e-mail yang seolah-olah dikirim dari bank, kantor, atau perusahaan besar, padahal sebenarnya palsu?
 
Hati-hati, bisa jadi itu adalah e-mail spoofing, salah satu trik kejahatan siber yang sedang marak.
 
Baca juga: 2,5 Miliar Pengguna Gmail Jadi Target Phishing

E-mail spoofing bekerja dengan menyamarkan identitas pengirim agar tampak meyakinkan.
 
Tujuannya macam-macam seperti mencuri data pribadi, menyebarkan malware, hingga melakukan penipuan finansial. Sayangnya, tidak sedikit orang yang masih terkecoh.

Agar lebih waspada, berikut ciri-ciri e-mail spoofing yang perlu kamu perhatikan.

1. Header E-mail Tidak Konsisten

Jika dicermati, informasi teknis pada header biasanya janggal. Nama terlihat resmi, tetapi domain pengirim berbeda atau mencurigakan. Misalnya, terlihat dari bank besar, tapi alamatnya menggunakan domain gratis atau asing.

2. Nama dan Alamat Tidak Sinkron

Salah satu tanda paling mudah: nama pengirim mengatasnamakan perusahaan ternama, tetapi alamat e-mail menggunakan Gmail atau domain aneh. Perusahaan resmi umumnya memakai domain profesional yang konsisten.

3. Isi Pesan Bernada Ancaman

Spoofed e-mail sering memanfaatkan rasa panik. Ancaman pemblokiran akun, tagihan mendesak, atau peringatan keamanan palsu dipakai agar penerima buru-buru mengikuti instruksi.

4. Meminta Data Pribadi

Permintaan password, nomor kartu kredit, atau data sensitif lewat e-mail adalah tanda bahaya. Lembaga resmi hampir tidak pernah meminta informasi krusial dengan cara seperti ini.

5. Tautan dan Lampiran Mencurigakan

Hati-hati dengan link dan file dalam e-mail. Banyak spoofing mengarahkan ke situs palsu atau menyertakan lampiran berisi malware. Selalu cek ulang sebelum membuka.

6. Konten Bisa Ditemukan Online

Modus spoofing sering menggunakan naskah yang sama. Coba salin sebagian isi pesan lalu cari di mesin pencari. Jika muncul laporan serupa, kemungkinan besar itu e-mail palsu.

7. Tanda Tangan Tidak Meyakinkan

Detail kecil seperti alamat kantor, nomor telepon, atau format tanda tangan sering tidak konsisten. Perbedaan ini bisa menjadi petunjuk penting bahwa e-mail tersebut palsu.

Mengapa E-mail Spoofing Berbahaya?


Spoofing bukan sekadar spam biasa. Ada banyak dampak serius yang bisa terjadi.

Mencuri identitas

Pelaku bisa menyamar jadi rekan kerja, teman, atau institusi resmi.

Lolos filter spam

Karena alamatnya disamarkan, e-mail berbahaya bisa masuk kotak masuk tanpa terdeteksi.

Merusak Reputasi 

Identitas asli yang dipalsukan bisa tampak seolah menyebarkan hoaks atau malware.

Serangan personal

Mulai dari pencurian data kontak hingga pengambilalihan akun media sosial.

Penipuan finansial

Pelaku bisa mengelabui korban untuk mentransfer uang atau membocorkan akses ke rekening bank.
 
E-mail spoofing adalah ancaman nyata di era digital. Jangan mudah percaya hanya karena nama pengirim terlihat meyakinkan.
 
Periksa detail kecil, waspadai tautan mencurigakan, dan jangan pernah membagikan data sensitif lewat e-mail. Kewaspadaan kamu adalah benteng pertama melawan kejahatan siber.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan