“AI Policy Dialogue Country Report ini disusun secara sistematis, berangkat dari hal fundamental sampai dengan soal-soal yang lebih spesifik. Ada dua hal penting di sini yang kita coba identifikasi, pertama building block, yaitu yang diperlukan oleh Indonesia untuk mewujudkan adopsi AI yang bermakna,” ujar Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria.
Laporan ini disebut disusun berdasarkan dialog bersifat kolektif, tidak hanya lintas perspektif juga lintas sektor. Dalam proses perumusan, Co-founder and Chief Growth Officer at Think Policy Indonesia Florida Andriana menjelaskan pihaknya menentukan 6 sektor sebagai pemegang peranan penting dalam pembangunan ekosistem kecerdasan buatan (AI) di Indonesia.
Keenam sektor tersebut yaitu ecommerce, perbankan dan finansial, layanan kesehatan, ekonomi kreatif, dan sustainability. Dari Januari hingga Maret 2025, rangkaian dialog menghasilkan sejumlah temuan, diperkirakan bisa menjadi salah satu pertimbangan dalam mendiskusikan kebijakan AI di Indonesia.
Dialog tersebut memetakan 6 aspek tata kelola atau building blocks, diklaim dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan AI, yaitu berkaitan dengan layanan digital atau digital service governance, infrastruktur digital, tata kelola data, talenta digital, investasi serta etika dan inklusivitas.
Keenam aspek ini ditujukan untuk menjawab tantangan yang dihadapi Indonesia untuk mendapatkan manfaat AI paling baik, termasuk mengharmonisasi peraturan terkait, memperbanyak solusi atau use case, serta mempersiapkan, melakukan pelatihan ulang, dan terus membangun talenta AI.
Sebagai tindak lanjut, jelas Nezar, Komdigi berkomitmen untuk menggunakan hasil dialog ini sebagai dasar untuk rekomendasi kebijakan AI konkret dan progresif, selaras dengan kepentingan nasional, tidak terkecuali peta jalan AI yang tengah disusun pemerintah.
Dokumen peta jalan tersebut akan digunakan pemerintah sebagai bahan pertimbangan penyusunan kebijakan terkait AI, dipadukan dengan dokumen hasil kerjasama Komdigi dengan UNESCO bertajuk Readiness Assessment Methodology yang dikeluarkan pada tahun 2024 lalu.
Lebih lanjut Nezar menyebut pemerintah tengah dalam tahap penyusunan regulasi AI, dengan draft regulasi diperkirakan akan selesai pada akhir bulan Juli ini. Setelahnya, Nezar menyebut pemerintah akan menggelar kembali diskusi publik pada bulan Agustus.
Dengan demikian, regulasi diharapkan akan mendapatkan bentuk final pada bulan September mendatang. Draft peraturan presiden ini, lanjut Nezar, kemudian akan diharmonisasi lebih jauh oleh Kementerian Hukum dan Kementerian Sekretariat Negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id