Hanya beberapa saat setelah peluncurannya banyak pengguna Twitter yang kemudian mencoba aplikasi Threads. Tidak sedikit pula dari mereka yang kemudian memamerkan akun baru mereka melalui cuitan di Twitter.
Bahkan Threads sendiri kini menjadi trending Twitter nomor 1. Berdasarkan pantauan Medcom.id siang ini Threads ini sudah tembus 1 juta lebih cuitan. Cuitan ini didominasi meme tentang pengguna Twitter yang ramai-ramai pindah ke Threads.

(Threads jadi trending topic Twitter)
Selain itu, banyak juga yang mencuitkan akun Threads mereka. Baik dalam bentuk tangkap layar maupun tautan agar di follow atau mencari mutualan.
“Ayokk mutualan,” cuit @fyc***.
"Follback @elonmusk," tulis @moel***.
"Mutualan threads yokk kak," cuit @Fit***.
?Baca juga: Aplikasi Threads Pesaing Twitter Resmi Diluncurkan, Ini Cara Download dan Bergabung |
Threads disebut sebagai aplikasi percakapan berbasis teks Instagram dan dilengkapi dengan antarmuka pengguna serupa jejaring sosial tersebut. Unggahan di aplikasi juga akan didukung opsi seperti Like, komentar, Repost, dan Share.
Selain itu, aplikasi ini juga akan menawarkan utasan yang ditujukan untuk pengalaman keterlibatan pengguna lebih baik. Pengguna juga disebut akan dapat menambahkan gambar pada unggahan mereka.
Threads dilaporkan menggunakan ActivityPub, merupakan protokol media sosial terdesentralisasi yang juga digunakan oleh Mastodon. Sebelumnya, Meta menampilkan preview kepada pegawai dari kompetitor Twitter terbaru dan screenshot dari aplikasi dengan nama internal Project 92 ini beredar di internet.
Meta dilaporkan menerima berbagai permintaan dari figur publik dan kreator untuk alternatif Twitter stabil yang secara transparan beroperasi dan aman untuk pendistribusian informasi. Meta dilaporkan telah memiliki komitmen dari sejumlah selebriti, termasuk DJ Slime untuk menggunakan platform baru, dan tengah dalam diskusi dengan Oprah Winfrey dan Dalai Lama sebagai selebriti lain untuk menggunakan platform ini sesegera mungkin.
Sementara itu, Mark Zuckerberg, mengutarakan pendapatnya soal headset mixed reality pertama Apple, Vision Pro, menyebut harga perangkat ini tidak sepadan dengan performa dan kemampuan yang ditawarkannya.
Pendiri Facebook dan CEO Meta ini menyebut bahwa Vision Pro ditawarkan dengan harga terlalu tinggi, namun tidak menawarkan fitur dan kemampuan luar biasa, dan secara mendasar berbeda dengan visi Meta untuk masa depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News