Paul Simos, Vice President and Managing Director, Southeast Asia and Korea, VMware.
Paul Simos, Vice President and Managing Director, Southeast Asia and Korea, VMware.

VMware Explore 2022 Singapore

Kekacauan Cloud Hambat Kesuksesan Perusahaan Asia Pasifik

Mohammad Mamduh • 15 November 2022 20:03
Singapura: Riset terbaru Vanson Bourne bekerja sama dengan VMware menyebutkan bahwa meskipun saat ini telah banyak organisasi di Asia Pasifik yang menyelami penggunaan lingkungan multi cloud, nyatanya sebagian besar masih minim dalam pendekatan strategis ke multi cloud.
 
Dari survei terlihat bahwa 70 persen perusahaan di Asia Pasifik yang menjadi responden sudah menggunakan banyak jenis public cloud, namun baru 38 persen yang sudah menerapkan stretegi multi cloud.
 
Satu yang mengejutkan adalah bahwa perusahaan multi cloud yang menjadi responden mengembangkan aplikasi yang dibangun agar bisa berjalan di lintas cloud, sehingga mereka bisa meningkatkan produktivitas pengembang aplikasi, DevOps, maupun IT perusahaan sesuai dengan yang dibutuhkan, sekaligus mempercepat dalam memasarkan produk dan layanan.
 
Organisasi yang dijuluki Cloud Smart atau mereka yang menerapkan lingkungan bisnis cerdas agar bisa berinovasi dan meningkatkan skalabilitas di beragam lingkungan, memiliki performa yang lebih baik dibandingkan perusahaan-perusahaan lain yang masuk dalam tiga kategori: Trailing, Cloud Beginner, dan Cloud Intermediate.

Dalam riset disebutkan bahwa perusahaan yang dijuluki Cloud Smart dan Cloud Intermediate kebanyakan berlokasi di wilayah Asia Pasifik.
 
“Dalam riset disebutkan bahwa organisasi di region kami sangat serius menjadi perusahaan Cloud First, namun tak jarang yang stagnan. Alih-alih mengadopsi pendekatan Cloud Smart, banyak dari mereka yang justru memasuki kondisi Cloud Chaos atau kekacauan di cloud, kehilangan visibilitas dan kontrol pada aplikasi dan data yang tersebar di banyak cloud,” ucap Paul Simos, Vice President and Managing Director, Southeast Asia and Korea, VMware, dalam acara VMware Explore 2022 Singapore, Selasa 15 November 2022.
 
“Organisasi perlu berinvestasi lebih kencang pada multi cloud. Ini waktunya beralih ke strategi cloud smart, tidak saja karena ini adalah sebuah keniscayaan, namun agar mereka terus bisa mengukur produktivitas dan profitabilitas seperti ketika mereka pertama kali beralih ke Cloud melesat jauh ke depan.”
 
Ada enam area kunci yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan di Asia Pasifik untuk dilakukan di fase perjalanan mereka berikutnya menjadi perusahaan Cloud Smart:
 
1. Mengoptimalkan potensi pendapatan dan profitabilitas
perusahaan di Asia Pasifik mengatakan bahwa lingkungan multi cloud menjadi kunci pertumbuhan bisnis, namun kuncinya justru pada apa benefit yang dihadirkan dari penerapan Cloud Smart bagi perusahaan.
 
Sebanyak 97 persen perusahaan Cloud Smart di Asia Pasifik menyebut bahwa pendekatan multi cloud yang mereka terapkan berimbas positif pada penghasilan dan profitabilitas.
 
2. Transforming data into money
monetasi data tumbuh signifikan sebagai sumber penghasilan. Sebanyak 30 persen perusahaan APJ yang menjadi responden melaporkan bahwa monetasi data menjadi sumber penghasilan yang besar.
 
Dua tahun yang lalu angka ini hanya sebesar 22 persen. Ketika melihat segment perusahaan Cloud Smart, 41 persen melaporkan monetasi data menjadi sumber penghasilan besar, sedangkan 75 persen mengatakan baru akan melihat ini di 2027.
 
3. Visibilitas makin mudah untuk mengontrol biaya cloud
Kurangnya visibilitas dan kontrol pada operasi multi cloud berimbas langsung pada lini bisnis. Organisasi yang masih Trailing perlu dua kali lebih kencang dalam berusaha dibandingkan perusahaan Cloud Smart (32 persen dibandingkan 70 persen).
 
4. Mengatasi persoalan terkait kedaulatan dan manajemen data
Makin banyak data pelanggan yang dikumpulkan oleh perusahaan, oleh karenanya, pemerintah makin memperketat pengambilan data dalam satu wilayah kedaulatan negara. Multi cloud memudahkan perusahaan untuk mematuhi persoalan terkait kedaulatan data tersebut.
 
Ini seperti disampaikan oleh 92 persen perusahaan bahwa mereka lebih mudah mengelola data di negara setempat, dibandingkan 63 persen perusahaan yang berstatus Trailing. Sebanyak 89 persen perusahaan Cloud Smart menyampaikan lebih mudah dalam menerapkan keamanan data di negara setempat, sedangkan 60 persen perusahaan yang masih berstatus Trailing menyatakan sebaliknya.
 
5. Memperkuat keamanan dan kontrol
Terkait dengan penggunaan multi cloud, ada 42 responden berpendapat bahwa dengan makin banyak cloud yang digunakan, potensi terkait adanya risiko keamanan siber akan meningkat pula.
 
Dengan rendahnya visibilitas dan kontrol pada lingkungan multi cloud, bukan hal mengejutkan bila ada 61 persen perusahaan yang menjadi responden survei di APJ yang mengatakan perlu meningkatkan strategi keamanan siber mereka dalam rangka melindungi aplikasi dan data di multi cloud.
 
Coba bandingkan dengan perusahaan yang sudah Cloud Smart. Lebih dari 9 per 10 perusahaan Cloud Smart yang mengatakan hanya perlu sedikit, bahkan sudah merasa cukup dengan tingkat keamanan data perusahaan mereka (93 persen), data karyawan end-user (93 persen), maupun data pelanggan (92 persen).
 
6. Bridging the talent gap
Salah satu kendala yang perlu diatasi dalam penerapan multi cloud adalah adanya kesenjangan SDM. Sebanyak 46 persen responden di Asia Pasifik sepakat bahwa organisasi mereka tidak punya SDM yang cakap untuk mendukung penerapan pendekatan multi cloud.
 
Bahkan, ini diderita pula oleh perusahaan cloud smart, dengan sebanyak 42 persen yang menyatakan hal serupa. Penting bagi perusahaan memiliki strategi multi cloud yang jelas. Hal senada disampaikan oleh 91 persen responden di Asia Pasifik akan pentingnya merekrut dan menjaga SDM terbaik.
 
Dalam rangka membantu perusahaan menyelami fase cloud berikutnya. VMware mengumumkan sejumlah penawaran baru yang mendukung pelanggan alam menjalankan, menskalakan, dan melindungi workload perusahaan di lingkungan private cloud, public cloud, dan edge dengan lebih baik dalam rangka menerapkan pendekatan Cloud Smart di multi cloud.
 
VMware juga meluncurkan sejumlah assessment toolkits dan dukungan untuk mendukung perusahaan menerapkan langkah dan progress yang terukur untuk menjadi sebuah perusahaan cloud smart, sehingga kawasan Asia Pasifik bisa mengoptimalkan seluruh potensi ekonomi dan inovasi mereka.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan