Pernyataan ini mengonfirmasi bahwa lini perakitan saat ini beroperasi pada kapasitas yang dikurangi secara signifikan, mengakibatkan penurunan jumlah unit yang siap untuk didistribusikan serta waktu tunggu lebih lama untuk konsumen.
Mengutip GSM Arena, pernyataan ini hanya menyebutkan dua model iPhone Pro yang terdampak dari keputusan tersebut, namun tidak menjelaskan secara spesifik tingkat kepelikan dari permasalahan penyebab penurunan kapasitas produksi untuk model iPhone 14 dan 14 Plus.
Keputusan ini merupakan kali pertama bagi Apple merilis siaran pers formal terkait dengan estimasi produksi iPhone sejak pandemi Covid-19 terjadi. Sebelumnya, Apple sebelumnya berencana untuk mengumumkan MacBook Pro 14 inci dan 16 inci versi M2 baru paling cepat pada musim gugur ini.
Namun, Apple kini menargetkan untuk memperkenalkan perangkat baru tersebut pada kuartal pertama tahun 2023 mendatang. Peluncuran MacBook Pro 14 inci dan 16 inci versi M2 diperkirakan akan bersamaan dengan perilisan macOS Ventura 13.3.
Sementara itu, Apple merilis laporan pendapatan Q4 perusahaannya untuk kuartal fiskal yang berakhir pada tanggal 24 September lalu. Pendapatan per kuartal Apple dilaporkan mencetak rekor sebesar USD90,1 miliar (Rp1.405,1 triliun).
Angka tersebut mewakili peningkatan sebesar delapan persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pendapatan tahunan Apple juga mengalami peningkatan sebesar delapan persen, sebanyak USD394,3 miliar (Rp6.149,2 triliun).
Pendapatan bersih Apple dilaporkan bertumbuh menjadi USD20,72 miliar (Rp323,15 triliun) sedangkan pendapatan per lembar saham meningkat menjadi USD1.29 (Rp20.119), menandai peningkatan sebesar empat persen jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News