Dengan demikian, SpaceX memiliki peluang untuk memperluas penawaran internet cepat Starlink pada sejumlah perusahaan transportasi, seperti maskapai penerbangan komersil, kapal pengiriman hingga truk.
Internet satelit Starlink saat ini dilaporkan tengah berupaya untuk meningkatkan basis pelanggan, dari pengguna broadband individu di pedesaan hingga perusahaan di berbagai sektor, termasuk sektor otomotif, pengiriman, dan penerbangan, sehingga berpotensi menguntungkan.
Dalam otoritas kepada Starlink yang diterbitkan hari Kamis lalu, FCC menyebut bahwa mengizinkan terminal kelas baru untuk sistem satelit SpaceX akan memperluas jangkauan kemampuan broadband untuk memenuhi permintaan pengguna yang terus meningkat, yang kini memerlukan konektivitas saat dalam perjalanan.
Sebagai pengingat, SpaceX telah mengajukan permintaan persetujuan dari FCC sejak awal tahun 2021 lalu, dan terus meluncurkan sekitar ribuan satelit ke orbit rendah Bumi sejak tahun 2019 lalu. Hingga saat ini, internet satelit Starlink telah digunakan oleh ratusan ribu pelanggan.
Sementara itu dalam beberapa tahun terakhir, SpaceX aktif merayu berbagai maskapai penerbangan untuk menggunakan layanan Starlink, guna menghadirkan konektivitas WiFi di dalam layanan penerbangan mereka.
SpaceX dilaporkan telah menandatangani kesepakatan pertamanya dalam beberapa bulan terakhir dengan Hawaiian Airlines dan layanan jet semi pribadi BEJ.
Di bawah lisensi FCC, SpaceX sebelumnya telah melakukan uji coba, dalam hal ini menguji terminal Starlink yang dirancang khusus untuk pesawat pada jet Gulfstream dan pesawat militer AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News