Pada 2014, Facebook mengeluarkan USD16 miliar untuk membeli WhatsApp, menjadikan dua pendirinya -- Jan Koum dan Brian Acton -- sangat kaya. Sementara Koum terus memimpin WhatsApp, Acton keluar pada awal tahun ini untuk mendirikan organisasi nirlaba.
"Sudah waktunya," tulis Acton melalui akun Twitter miliknya, lengkap dengan tagar #deletefacebook. Acton, yang kini memiliki valuasi sekitar USD6,5 miliar, tidak menjawab ketika diminta untuk berkomentar. WhatsApp juga menolak untuk berkomentar, menurut laporan The Verge.
Masih belum diketahui apakah Acton hanya mendorong para pengikut Twitter-nya untuk menghapus akun Facebook ataukah dia juga mendorong orang-orang untuk ikut menghapus akun WhatsApp mereka.
Bulan lalu, Acton menanamkan USD50 juta ke Signal, aplikasi independen yang menjadi alternatif dari WhatsApp.
Kicauan Acton adalah masalah baru untuk Facebook, yang dalam lima hari belakangan menghadapi banyak masalah -- mulai dari pemeriksaan regulator hingga nilai saham yang turun.
Semua ini terjadi setelah muncul laporan bahwa data 50 juta pengguna Facebook didulang untuk dukung Trump dalam pemilu presiden Amerika Serikat pada 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
