Groq dan Equinix memperkuat infrastruktur AI Asia Pasifik dengan inferensi cepat, latensi rendah, dan kepatuhan kedaulatan data melalui pusat data regional.
Groq dan Equinix memperkuat infrastruktur AI Asia Pasifik dengan inferensi cepat, latensi rendah, dan kepatuhan kedaulatan data melalui pusat data regional.

Equinix Perkuat Infrastruktur AI, Fokus Kecepatan Inferensi dan Kedaulatan Data

Lufthi Anggraeni • 17 November 2025 22:19
Jakarta: Groq resmi memperluas infrastruktur komputasi AI berlatensi rendah ke kawasan Asia Pasifik melalui penerapan layanan mereka di data center International Business Exchange (IBX) milik Equinix di Sydney, Australia.
 
Kemitraan strategis antara Groq dan Equinix menandai langkah penting dalam pengembangan infrastruktur kecerdasan buatan di kawasan Asia Pasifik. Penguatan infrastruktur digital ini yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan inferensi cepat dengan latensi rendah.
 
“Dunia tidak memiliki kapasitas komputasi yang cukup untuk semua orang membangun AI. Karena itu Groq dan Equinix memperluas akses, dimulai dari Australia,” ujar CEO dan Founder Groq Jonathan Ross.

Upaya ini sekaligus bertujuan menjawab kebutuhan pasar regional atas teknologi AI yang efisien dan aman. Groq menegaskan bahwa Asia Pasifik merupakan wilayah kunci bagi pertumbuhan perusahaan tersebut.
 
Saat ini Groq Cloud memiliki lebih dari 2,5 juta pengembang global, dan hampir separuhnya berasal dari kawasan Asia Pasifik, termasuk Australia. Permintaan untuk menghadirkan inferensi lokal sudah muncul sejak lama, dan kemitraan dengan Equinix memungkinkan realisasi kebutuhan tersebut secara konkret.
 
Langkah ini menghadirkan performa lebih cepat dan stabil, terutama bagi sektor yang sangat bergantung pada respons instan. Dalam paparannya, Groq menjelaskan dua bidang yang memperlihatkan pemanfaatan AI secara signifikan, yakni peningkatan produktivitas karyawan dan peningkatan pengalaman pelanggan.
 
Kategori pertama berkembang pesat melalui otomasi proses teknis, seperti pengembangan kode, analisis data, serta penyusunan laporan internal. Sementara itu, peningkatan pengalaman pelanggan menjadi fokus mengingat interaksi layanan seperti pusat panggilan masih dianggap perlu perbaikan.
 
Groq meyakini kecerdasan buatan berpotensi membawa perubahan besar dalam efisiensi dan kualitas layanan pelanggan. Quantium, perusahaan data science terbesar di Australia, memberikan pandangan mengenai implementasi AI di tingkat bisnis.
 
Quantium berperan sebagai jembatan antara kebutuhan bisnis dan solusi teknis. Menurut mereka, tidak ada satu pendekatan yang berlaku untuk seluruh kasus penggunaan. Untuk proses batch, kecepatan bukan Prioritas.
 
Namun, pada aplikasi interaktif, terutama berbasis suara, Quantium menegaskan bahwa latensi menjadi faktor krusial. Quantium menyebut sistem validasi cepat melalui kombinasi model utama dan model pendamping menjadi faktor penting dalam pemrosesan batch agar jawaban tetap akurat tanpa mengorbankan kecepatan.
 
Quantium turut mendemonstrasikan QCheckout, solusi analitik yang kini dibekali kemampuan AI generatif. Dengan solusi ini, Quantium menyebut pengguna dapat mengajukan pertanyaan bisnis langsung tanpa memerlukan tim analitik internal.
 
Tidak hanya itu, Quantium memperlihatkan perbandingan tiga pendekatan inferensi, termasuk penggunaan infrastruktur Groq, dengan hasil menunjukkan bahwa inferensi Groq menghasilkan waktu pemrosesan tercepat.
 
Kecepatan tersebut memungkinkan lebih banyak iterasi dan analisis sehingga meningkatkan kualitas keputusan bisnis. Groq turut memaparkan aspek teknis yang menjadi pembeda utama perusahaan, salah satunya adalah compiler otomatis berkemampuan mengonversi model besar dengan sangat cepat.
 
Sebagai contoh, model berparameter satu triliun berhasil dikompilasi dalam waktu satu hari setelah dirilis, bahkan lebih cepat dibandingkan dengan waktu unduh model tersebut. Pendekatan ini menempatkan Groq pada posisi unik di pasar yang masih bergantung pada teknologi seperti CUDA.
 
Sementara itu, Equinix menekankan komitmennya terhadap stabilitas dan keandalan infrastruktur. Dengan tingkat ketersediaan hingga 99,9999 persen, Equinix telah mengoperasikan lebih dari 260 pusat data di 35 negara.
 
Uptime tinggi tersebut menjadi alasan utama banyak perusahaan teknologi memilih membangun infrastruktur di fasilitas Equinix, termasuk Groq. Equinix turut menegaskan pendekatannya terhadap energi berkelanjutan serta kesiapan pusat data di Australia sebagai hub strategis untuk melayani kawasan Asia Tenggara.
 
Soal kedaulatan data, Groq dan Equinix menegaskan akan memastikan bahwa seluruh proses dapat dijalankan dalam yurisdiksi regional sesuai regulasi masing-masing negara. Kehadiran fisik Equinix di Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, dan segera Thailand memungkinkan perusahaan di kawasan ASEAN memanfaatkan layanan Groq tanpa melanggar aturan kedaulatan data nasional.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan