Sony memproduksi sensor gambar tanpa henti untuk memenuhi permintaan pengguna.
Sony memproduksi sensor gambar tanpa henti untuk memenuhi permintaan pengguna.

Pabrik Sony Kewalahan Produksi Kamera Smartphone

Lufthi Anggraeni • 26 Desember 2019 08:29
Jakarta: Sony dilaporkan tidak meliburkan pekerja di pabrik miliknya dan menjalankan pabrik untuk memproduksi sensor gambar selama musim liburan untuk dua tahun berturut-turut. Hal ini dilakukan Sony untuk memenuhi jumlah permintaan komponen tersebut.
 
Sony belum berhasil menyeimbangkan permintaan meski telah menjalankan pabrik tanpa henti. Pabrik baru kini tengah dibangun di wilayah Nagasaki, namun belum akan memulai aktivitas produksi chip sensor hingga bulan April 2021.
 
Selain itu, Sony juga menggandakan pengeluaran modal perusahaannya pada segmen bisnis ini hingga setara dengan USD2,6 miliar (Rp36,3 triliun) pada tahun 2019. Hal ini terjadi karena meski pasar smartphone tengah kesulitan bertumbuh, jumlah kamera di bagian belakang perangkat terus bertumbuh.
 
Analis Masahiro Wakasugi menyebut bahwa kamera telah menjadi pembeda utama untuk merek smartphone dan masyarakat menginginkan foto dan video di media sosial mereka tampil baik.
 
Wakasugi menyebut permintaan ini dimanfaatkan dan dipenuhi Sony dengan sangat baik. Kepala divisi semikonduktor Sony Terushi Shimizu mengaku khawatir bahwa bahkan setelah pabrik baru beroperasi, kapasitas tambahan mungkin tidak akan mampu memenuhi permintaan besar tersebut. 
 
Shimizu menyebut melihat situasi yang terjadi saat ini, bahkan setelah menggelontorkan kapasitas tambahan, Sony diperkirakan belum mampu memproduksi sensor yang dibutuhkan. Selain itu, Shimizu juga meminta maaf kepada pelanggan karena belum bisa memproduksi dalam jumlah cukup banyak.
 
Pada awal tahun 2019, Sony mengklaim memiliki 51 persen pangsa pasar dari sensor gambar berbasis pada pendapatan. Pada tahun 2025, Sony berharap dapat memperoleh 60 persen pendapatan dari chip ini.
 
Sebab pada tahun 2019 ini, Sony mampu meningkatkan pangsa pasarnya sebesar beberapa persen. Sony memperkirakan akan menghadapi peningkatan secara signifikan untuk sensor Time of Flight (ToF) pada tahun 2020 mendatang.
 
Peningkatan ini terutama didorong oleh keputusan Apple untuk menambahkan sensor ToF pada iPhone keluaran tahun 2020. Sebagai informasi, sensor ini berkemampuan untuk mengukur jarak yang dibutuhkan sinar inframerah untuk memantul ke subyek dan kembali ke sensor.
 
Prosedur ini menghasilkan informasi kedalaman lebih akurat sehingga dapat digunakan untuk fungsi Augmented Reality (AR), serta membantu menyediakan keburaman lebih alami hasil foto kamera perangkat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan