Foto: IASE
Foto: IASE

IASE Dukung Organisasi Bangun Kepemimpinan dan Literasi AI Demi Daya Saing

Mohamad Mamduh • 04 November 2025 16:05
Jakarta: Indonesia tengah bersiap menghadapi puncak bonus demografi pada tahun 2030, di tengah percepatan adopsi kecerdasan buatan (AI) yang secara fundamental mengubah lanskap bisnis global.
 
Menanggapi tantangan ini, perusahaan dan lembaga di Indonesia didorong untuk membekali tenaga kerja mereka dengan kemampuan kepemimpinan yang kuat dan literasi digital yang mumpuni. Indonesia-Australia Skills Exchange (IASE) hadir sebagai solusi strategis untuk meningkatkan daya saing bisnis melalui pelatihan bersertifikat internasional yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini.
 
Melalui platform IASE, organisasi pemerintah dan swasta dapat mengakses lebih dari 300 program pelatihan dari 50 lembaga pendidikan terkemuka di Australia, termasuk universitas, TAFE, dan lembaga pelatihan profesional. Clarice Campbell, Skills Lead Adviser dari Katalis, lembaga pelaksana program Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), menekankan pentingnya inisiatif ini.

“Organisasi yang ingin tetap kompetitif harus menyiapkan tenaga kerjanya bukan hanya untuk beradaptasi, tetapi juga untuk memimpin perubahan,” ujar Campbell.
 
IASE bertujuan untuk memberikan akses mudah bagi organisasi di Indonesia terhadap pelatihan kelas dunia yang praktis dan siap diterapkan. Investasi pada peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) ini diharapkan tidak hanya melahirkan individu yang lebih kompeten, tetapi juga memperkuat ketahanan bisnis dalam jangka panjang.
 
Data dari World Economic Forum (WEF, 2025) menunjukkan bahwa sekitar 92 juta pekerjaan di dunia berpotensi tergantikan oleh otomatisasi pada tahun 2030, namun di saat yang sama, 69 juta peran baru akan muncul. Hal ini menggarisbawahi urgensi peningkatan keterampilan dan kepemimpinan yang siap menghadapi era AI.
 
Indonesia sendiri diperkirakan membutuhkan sekitar 9 juta tenaga kerja yang "digital-ready" pada tahun 2030 (Kominfo, PwC 2024). Survei PwC juga mengungkapkan bahwa 76% pekerja di Indonesia merasakan perubahan signifikan dalam peran mereka selama lima tahun terakhir, dan 57% lebih memilih perusahaan yang berinvestasi dalam pelatihan dan peningkatan keterampilan.
 
Perubahan dinamis ini menyoroti kebutuhan akan pelatihan yang praktis, relevan, mudah diakses, serta model pembelajaran yang fleksibel dan inklusif untuk menjangkau seluruh tenaga kerja di Indonesia.
 
Kemampuan kepemimpinan kini menjadi kebutuhan utama di setiap organisasi. Pemimpin yang mampu menginspirasi, memandu transformasi digital, dan membangun budaya kerja kolaboratif akan menjadi pendorong utama kesuksesan bisnis. Namun, laporan WEF (2025) menunjukkan 30% perusahaan masih kesulitan menemukan talenta dengan kemampuan kepemimpinan yang kuat, sementara 35% keterampilan yang paling dibutuhkan di masa depan adalah soft skills, seperti kepemimpinan dan kreativitas.
 
Di sisi lain, literasi AI juga menjadi kebutuhan mendesak. Menurut PwC AI Jobs Barometer 2025, permintaan pekerjaan yang membutuhkan keahlian AI tumbuh 66% lebih cepat dibandingkan peran lainnya. Keterampilan seperti analisis data, prompt engineering, dan pengambilan keputusan berbasis AI kini menjadi kompetensi dasar bagi para profesional modern.
 
Melalui IASE, organisasi di Indonesia dapat mengakses program yang membantu mengembangkan kepemimpinan berorientasi manusia dan kemampuan literasi AI, dua hal yang krusial untuk membangun ketahanan jangka panjang di tengah perubahan teknologi global.
 
IASE menawarkan beragam pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi, mulai dari pengembangan kepemimpinan, literasi AI, hingga peningkatan keterampilan profesional di berbagai level. Program-program ini mencakup micro-credential, masterclass, hingga sertifikasi industri, yang semuanya diselenggarakan oleh penyedia pelatihan Australia terakreditasi dan telah disesuaikan dengan kebutuhan industri di Indonesia.
 
Organisasi juga memiliki fleksibilitas untuk merancang program pelatihan khusus untuk tim mereka, termasuk model blended-learning, pelatihan di tempat kerja, hingga program kepemimpinan imersif singkat di Australia.
 
Salah satu program unggulan IASE adalah ‘Effective Workplace Leadership’ dari TAFE Queensland, sebuah pelatihan micro-credential yang dirancang untuk memperkuat kemampuan manajerial pemimpin baru dan menengah.
 
Peserta akan mempelajari gaya kepemimpinan, dinamika tim, komunikasi efektif, serta bagaimana menyesuaikan pendekatan kepemimpinan sesuai kebutuhan tempat kerja. Pelatihan ini juga menekankan pentingnya kecerdasan emosional, pendelegasian, dan motivasi sebagai kunci dari kepemimpinan modern yang berfokus pada manusia.
 
IASE juga menghadirkan program kepemimpinan berdampak tinggi lainnya, seperti ‘Transformational Leadership’ dan ‘Leader as Coach’ dari Swinburne University of Technology, yang membantu peserta mengasah komunikasi, empati, dan pengambilan keputusan strategis.
 
Untuk membangun pemimpin yang melek AI, DDLS (Lumify Group) menghadirkan program ‘AI for Management - Prompt Engineering’, yang mengajarkan literasi AI praktis untuk pengambilan keputusan dan inovasi bisnis, mencakup analisis data, pembuatan prompt, serta penggunaan alat AI generatif secara etis dan bertanggung jawab.
 
IASE merupakan bagian dari Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) dan dijalankan oleh Katalis, memperkuat hubungan bilateral di bidang perdagangan, investasi, dan pengembangan keterampilan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan