Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Muhammad Neil El Himam, menyoroti pentingnya membangun jalur inovasi yang sistematis bagi startup Indonesia. Ia memaparkan bahwa tantangan utama ekosistem saat ini meliputi kesiapan pendiri startup, kesulitan mendapatkan traksi pasar, serta keterbatasan akses pendanaan.
“Kemenparekraf membangun pipeline yang sistematis untuk membentuk startup dari ide mentah menjadi juara global. Melalui dua pilar utama, BEKUP untuk tahap awal dan Badan Ekraf Scale-Up Champion untuk tahap lanjutan, kami memastikan startup memiliki fondasi bisnis yang kuat dan siap bersaing di pasar global,” ujar Neil.
Menurut Neil, program tersebut terbukti efektif. Lebih dari 70 persen alumni BEKUP berhasil bertahan di tahap awal, dengan 42,5 persen mengalami peningkatan pendapatan dan 36,3 persen berhasil memperoleh pendanaan.
“Namun kami sadar, kekuatan itu akan berlipat ganda jika terjalin kolaborasi lintas negara dan lintas sektor. Masa depan bukan hanya digital, tetapi kolaboratif,” tegasnya.
AI sebagai Pendorong Transformasi Nasional
President Director & CEO Lintasarta, Bayu Hanantasena, memaparkan visi perusahaan dalam mempercepat potensi digital Indonesia melalui penguatan ekosistem kecerdasan buatan.
Ia menjelaskan bahwa Lintasarta kini tengah membangun tiga fondasi utama, yaitu AI Native Telco, AI TechCo, dan AI Nation Shaper.
“Kami ingin menjadi bagian dari ekosistem AI nasional. Lintasarta berperan sebagai enabler untuk membangun talenta, mengembangkan startup AI, dan menciptakan kolaborasi lintas sektor agar Indonesia dapat mempercepat potensi digitalnya,” ungkap Bayu.
Bayu juga memaparkan sejumlah infrastruktur yang telah dikembangkan, seperti sovereign cloud, GPU Merdeka yang didukung teknologi NVIDIA, platform kolaborasi yang menjadi wadah berbagai aplikasi AI dari mitra Lintasarta.
Menurutnya, sinergi antara infrastruktur, kolaborasi, dan talenta merupakan kunci untuk mewujudkan misi AI for Everyone, AI Merdeka.
| Baca juga: Lintasarta dan Telkom Perkuat Sinergi Digital untuk Kedaulatan AI Nasional |
IP sebagai Jembatan Menuju Pasar Global
Founder dan CEO Piece Future, Jason Loh, membahas pentingnya intellectual property (IP) dalam memperkuat posisi startup di kancah internasional.
Jason memperkenalkan konsep IP Investment Bank, yang berperan membantu startup dan korporasi memaksimalkan nilai kekayaan intelektual mereka untuk mendorong pertumbuhan bisnis.
“Hak kekayaan intelektual bukan sekadar perlindungan, tapi bisa menjadi pembeda dan sumber pendapatan baru. Banyak korporasi besar seperti Panasonic dan Casio yang menelurkan teknologi hebat, namun belum dimanfaatkan maksimal. Kami membantu agar IP itu dapat digunakan kembali oleh startup di berbagai negara,” jelas Jason.
Ia juga menegaskan bahwa startup yang memiliki strategi IP yang kuat cenderung memiliki valuasi dan daya saing yang lebih tinggi di pasar global.
“IP adalah salah satu pembeda strategis yang bisa membuat startup bertahan dan berkembang secara berkelanjutan,” tambahnya.
(Sheva Asyraful Fali)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News