Sebagai pengingat, iPhone Air diluncurkan sebagai bagian dari lineup iPhone 17 dengan klaim sebagai iPhone tertipis di Apple dan menonjolkan desain ringan dan profil tipis. Apple berharap model ini bisa menarik segmen baru konsumen yang menginginkan perangkat flagship dengan desain lebih elegan dan ringan, tanpa kompromi besar pada performa.
Mengutip GSM Arena, terdapat beberapa faktor utama yang mendorong Apple memutuskan untuk mengecilkan produksi iPhone Air, salah satunya adalah permintaan yang mengecewakan. Kuo menyebut bahwa permintaan untuk iPhone Air lebih rendah dibandingkan dengan ekspektasi.
Beberapa survei menunjukkan hampir tidak ada permintaan konsumen untuk model ini. Selain itu, Apple memiliki model lain seperti iPhone 17 Pro dan model standar iPhone 17, menurut Kuo telah mencakup mayoritas kebutuhan pengguna high-end. Artinya, ruang untuk model baru seperti Air menjadi terbatas.
Kendati desain iPhone Air sangat tipis dan ringan, sejumlah pihak menemukan beberapa kompromi, misalnya kapasitas baterai mungkin lebih kecil, atau fitur kamera tidak sebanyak model Pro. Hal ini bisa menjadi penghambat adopsi massal untuk segmen premium yang sudah cukup dengan model yang ada.
Sementara itu, pemasok Apple untuk iPhone Air diperkirakan akan memangkas kapasitas produksi lebih dari 80% antara sekarang hingga kuartal pertama 2026. Selain itu, produksi beberapa komponen dengan durasi pemrosesan panjang diperkirakan akan dihentikan sebelum akhir tahun 2025.
Apple juga dilaporkan meningkatkan fokus produksi pada model lain di lineup iPhone 17 dengan respons lebih baik dari pasar. Sementara itu, pemangkasan ini menunjukkan bahwa Apple mungkin akan berhati-hati dalam memperluas jenis form-factor atau sub-seri yang tidak memiliki daya tarik massa.
Model seperti “mini”, “Plus”, dan kini “Air” tampak mengalami kesulitan untuk menjadi pendorong baru pertumbuhan. Selain itu, pemasok Apple akan terkena dampak langsung melalui pemangkasan pesanan. Komponen khusus untuk iPhone Air yang diproduksi dalam volume besar harus mengevaluasi ulang produksi mereka menjelang 2026.
Sedangkan bagi konsumen yang mempertimbangkan iPhone Air, keputusan Apple ini bisa berarti stok lebih terbatas atau harga yang mungkin didistribusikan lebih selektif. Jika tertarik, konsumen bisa memanfaatkan momen ini untuk menilai kembali model ini, benar-benar sesuai kebutuhan atau lebih baik memilih model yang terbukti diterima pasar lebih luas.
Pemotongan kapasitas produksi untuk iPhone Air oleh Apple mencerminkan realitas pasar smartphone global. Kendati inovasi desain dan form-factor menarik, iPhone Air tidak menemukan ceruk pasar yang jelas atau berkompetisi dengan model internal lebih mapan akan kesulitan mendapatkan perhatian konsumen.
Apple lebih memilih mengonsolidasikan produksi ke model yang telah terbukti performanya, dan menarik kembali komitmen produksi dari model yang kurang sukses dalam fase awal. Langkah ini penting untuk dicermati baik oleh investor, pengamat teknologi, maupun pengguna smartphone.
Karena langkah ini mencerminkan cara satu perusahaan besar adaptasi strategi produknya berdasarkan respons pasar nyata, bukan hanya prediksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id