Setelah serangkaian workshop yang digelar Universitas Kristen Indonesia (UKI), University of Southern California (USC), dan Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI), kini terbentuk komunitas dosen lintas universitas global yang akan menjadi wadah kolaborasi
Setelah serangkaian workshop yang digelar Universitas Kristen Indonesia (UKI), University of Southern California (USC), dan Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI), kini terbentuk komunitas dosen lintas universitas global yang akan menjadi wadah kolaborasi

Perkuat Literasi A.I. di Perguruan Tinggi Indonesia, Sejumlah Dosen Bentuk Komunitas Global

Cahyandaru Kuncorojati • 16 September 2025 14:18
Jakarta: Upaya meningkatkan literasi kecerdasan buatan (A.I.) di perguruan tinggi Indonesia memasuki babak baru. Setelah serangkaian workshop yang digelar Universitas Kristen Indonesia (UKI), University of Southern California (USC), dan Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI), kini terbentuk komunitas dosen lintas universitas global yang akan menjadi wadah kolaborasi berkelanjutan.
 
Edwin Soeryadjaya, penggagas inisiatif ini, menegaskan bahwa tujuan utama bukan hanya mengadakan workshop, melainkan membangun pool of experts yang mampu menghubungkan perguruan tinggi Indonesia dengan ekosistem A.I. global. “Dengan cara ini, literasi A.I. tidak berhenti pada diskusi, tetapi menjadi bagian dari transformasi pendidikan tinggi,” ujarnya.
 
Sebagai tindak lanjut, UKI, USC, dan ALMI tengah menyiapkan sejumlah program lanjutan. Di antaranya adalah workshop untuk mahasiswa yang menekankan pengenalan dasar A.I. sebagai keterampilan standar, serta Training of Trainers (ToT) bagi dosen.

Program ToT ini diharapkan membuat fakultas lebih percaya diri dalam merancang kurikulum atau mata kuliah terkait A.I. sesuai dengan kebutuhan masing-masing kampus.
 
Rektor UKI, Prof. Dr. Dhaniswara K. Harjono, SH., MH., MBA, menilai terbentuknya komunitas global ini sangat penting.
 
“Dari workshop sebelumnya, kami melihat semangat para dosen untuk terus belajar dan berbagi. Komunitas global ini menjadi sarana untuk menjaga kesinambungan itu, sekaligus menyiapkan langkah praktis agar literasi A.I. bisa masuk ke dalam kegiatan akademik sehari-hari,” jelasnya.
 
Hal senada disampaikan Prof. Glenn Melnick dari USC Sol Price School of Public Policy. Ia menekankan pendekatan sederhana untuk mendukung dosen. “Melalui ToT, dosen bisa mendapatkan bekal praktis sekaligus dukungan saat merancang program di universitasnya,” ujarnya.
 
Pramudita Satria Palar, Ph.D., anggota ALMI sekaligus Steering Committee program ini, menambahkan bahwa literasi A.I. kini sudah berada pada posisi penting layaknya literasi digital.
 
"Literasi digital sudah menjadi kebutuhan pokok, dan literasi A.I. kini mulai berada pada posisi yang sama. Dengan kerja sama ini, kami berharap mahasiswa lebih siap menghadapi perkembangan teknologi sekaligus tetap berpijak pada kebutuhan lokal,” katanya.
 
Holip Soekawan, Project Advisor UKI A.I. Center, menilai keberadaan komunitas global ini akan menjadi modal penting untuk keberlanjutan. Menurutnya, UKI A.I. Center bisa menjadi wadah bagi dosen dari berbagai bidang untuk mengembangkan literasi A.I. sesuai perspektif masing-masing.
 
Dengan lahirnya komunitas dosen global serta persiapan program workshop lanjutan dan ToT, UKI, USC, dan ALMI menegaskan komitmennya untuk mendukung pengembangan literasi A.I. di perguruan tinggi Indonesia secara bertahap, inklusif, dan berkelanjutan.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan