Namun, konten yang dapat dibagikan tersebut merupakan Stories yang dibuat oleh akun resmi, seperti selebrita, franchise olahraga, dan politikus. Konten tersebut dapat dilihat melalui tautan yang mengarahkan masyarakat non pengguna aplikasi ke halaman Snapchat.com.
Dengan memungkinkan stories dibagi ke non pengguna, Snapchat berharap masyarakat yang belum memasang aplikasi akan menyukainya, dan pada akhirnya ikut pakai Snapchat.
Snapchat dilaporkan telah mengalami kesulitan akibat penurunan di metrik tertentu, mengindikasikan lebih sedikit pengguna yang menggunakan aplikasinya setiap hari. Selain berbagi konten via tautan, fitur baru ini juga memungkinkan situs media untuk menyematkan konten secara langsung ke artikel.
Keputusan tersebut berdasarkan pengalaman yang didapatkan oleh YouTube. Dengan mempermudah pengguna menyematkan perpustakaan videonya pada situs ini, YouTube membantu Google sebagai pemilik aplikasi menjadi pemimpin di ranah sumber video streaming di dunia.
Hal serupa juga dialami Twitter, mempermudah untuk menyematkan konten pada situsnya. Sementara itu, fitur berbagi stories tersebut hanya tersedia di negara yang telah menerima penawaran update versi terbaru, seperti Australia dan Kanada.
Sebagai upaya memonetisasi Snapchat dengan lebih mudah, Snap Inc. telah berusaha menggulirkan antarmuka pengguna berdesain baru, akan mempermudah memisahkan konten yang diunggah oleh media, dari konten karya rekan dan keluarga pengguna. Namun, update ini bergulir lebih lambat dari biasanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id