Menurut data mereka, di minggu ke-2 dan ke-3 bulan Ramadan tahun lalu, terjadi peningkatan transaksi e-commerce sebesar 128 persen.
Selain jumlah transaksi, jumlah kunjungan ke platform e-commerce juga mengalami peningkatan. Sebanyak 6 dari 10 konsumen mencari informasi tentang perangkat melalui e-commerce. Untuk mengumpulkan data ini, Criteo melakukan analisis pada 1,5 juta transaksi online di 3 negara yaitu Indonesia, Malaysia dan Singapura pada waktu sebelum dan setelah Ramadan tahun lalu.
"Meningkatnya tingkat adopsi smartphone dan waktu yang lebih banyak dihabiskan di rumah saat berbuka puasa berarti pembeli ingin dapat membeli kebutuhan dengan lebih nyaman, yaitu melalui online," kata Managing Director Criteo untuk Asia Tenggara, Yuko Saito.
Satu hal menarik lain yang ditemukan oleh Criteo adalah lebih dari setengah transaksi online di Asia Tenggara saat ini terjadi melalui perangkat mobile. Dulu, biasanya smartphone hanya dipakai untuk melakukan pencarian produk dan transaksi dilakukan tetap melalui desktop dan laptop.
Dari transaksi yang dilakukan melalui perangkat mobile di Asia Tenggara, terlihat bahwa hampir setengah dari transaksi tersebut dilakukan melalui aplikasi. Dalam beberapa bulan ke depan, Criteo memperkirakan bahwa jumlah transaksi yang dilakukan melalui aplikasi akan melebihi jumlah transaksi yang dilakukan melalui peramban.
"Ramadan merupakan kesempatan besar untuk berbelanja, sama seperti Natal. Di periode ini, konsumen cenderung menghabiskan waktu lebih banyak untuk online, berpkir dengan lebih singkat untuk melakukan pembelian dan meminta pengambilan barang di lokasi offline atau meminta barang dikirimkan ke rumah melalui pemberitahuan singkat," kata Saito.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News