Salah satu hal yang mereka sampaikan kepada beberapa wartawan yang menghadiri konferensi tersebut adalah target mereka untuk terus membangun toko dalam tiga tahun ke depan. Saat ini, Erajaya mengklaim telah memiliki 855 toko di seluruh Indonesia.
Lini bisnis Erajaya untuk penjualan ritel langsung ke konsumen memiliki beberapa entitas, seperti Erafone dan Urban Republic.
Mereka juga menggandeng vendor gadget untuk menghadirkan layanan khusus, seperti NVSA untuk Samsung, iBox untuk semua produk Apple, dan Mi Authoraized Store untuk Xiaomi.
Direktur Marketing dan Komunikasi Erajaya Group Djatmiko Wardoyo menyebutkan, disrupsi digital yang mendorong masyarakat membeli gadget secara online, tidak mengurangi jumlah konsumen yang telah terbiasa mencoba langsung membeli produk setelah mencoba secara langsung. Menurutnya, penjualan langsung masih menjadi bisnis utama Erajaya.
“Di Indonesia, penjualan online itu luar biasa. Namun, perlu diingat bahwa penetrasi pembayaran digital masih rendah,” kata Djatmiko. Ia melihat bahwa ini peluang Erajaya untuk menawarkan pengalaman tak terbatas kepada pelanggan.
“Kita tidak melawan online, tetapi kita kombinasikan. Kita juga ikut memasarkan produk secara online, tetapi prioritas utama kita tetap ritel fisik.”
Secara pendapatan, lini bisnis Erajaya untuk gadget punya kontribusi sekitar 92 persen dari ponsel. Sementara sisanya berasal dari aksesori. “Ada pertumbuhan dari aksesori, dan ada juga pertumbuhan dari perangkat IoT, yang sudah kita jual sejak tiga tahun lalu.”
Sebagai bentuk apresiasi kepada konsumen, Erajaya juga menggelar acara EraVersary, yaitu undian berhadiah untuk 785 konsumen yang beruntung.
Mereka mendapatkan kesempatan mengikuti program ini dari setiap transaksi yang dilakukan di Erajaya, dengan nilai belanja minimum Rp1 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id