Meski demikian, WhatsApp mempersiapkan dasar yang memungkinkan fitur tersebut tersedia di masa depan. Versi beta terkini, yaitu versi 2.24.6.2, mengungkapkan informasi pengembangan fitur bertajuk Manage Third-Party Chats yang dilakukan WhatsApp.
Mengutip Gizmochina, fitur mencakup dua aspek penting, yaitu kendali pengguna dan kepatuhan terhadap regulasi Uni Eropa (EU). Fitur ini dilaporkan memberikan pengguna kemampuan untuk menonaktifkan layanan interoperabilitas obrolan sepenuhnya.
Hal ini selaras dengan Article 7 dari Digital Markets Act (DMA) EU, menekankan soal kendali pengguna terhadap preferensi berbagi data dan komunikasi. Opsi ini memungkinkan pengguna yang tidak berminat dalam layanan pesan lintas platform untuk benar-benar tidak terlibat.
Selain itu, fitur ini juga menawarkan kendali terperinci terkait aplikasi pihak ketiga yang dapat berinteraksi dengan WhatsApp. Hal ini menumbuhkan otonomi pengguna dan memungkinkan untuk mengatur pengalaman komunikasi mereka.
Pengguna dapat memilih untuk berintegrasi hanya dengan layanan perpesanan terpercaya, menyesuaikan tingkat interkonektivitas mereka. Kemampuan untuk secara selektif mengelola akses aplikasi pihak ketiga dinilai sejumlah pihak sangat menguntungkan pengguna.
Sebab pengguna dapat menghindari komunikasi tidak diinginkan dari platform tidak dikenal sembari menjaga koneksi dengan perangkat yang diinginkan. Selain itu, menonaktifkan layanan secara keseluruhan menyuguhkan strategi keluar yang pasti untuk pengguna yang berubah pikiran terkait layanan pesan lintas platform.
Namun perlu diingat bahwa menonaktifkan layanan menyuguhkan sejumlah keterbatasan. Chat pihak ketiga yang telah ada akan dialihkan ke mode hanya untuk dibaca, artinya pengguna tidak bisa mengirimkan atau menerima pesan baru dalam percakapan tersebut.
Kendati demikian, chat ini akan tetap dapat diakses dalam WhatsApp dan dapat dihapus sesuai dengan keinginan pengguna. Saat ini, fitur Manage Third-Party Chats ini masih dalam tahap pengembangan, namun mempersiapkan jalan untuk lebih banyak fitur interkoneksi di masa depan bagi pengguna WhatsApp.
Perkembangan ini dilakukan WhatsApp di tengah upaya perusahaan komunikasi tersebut dalam mematuhi peraturan DMA EU serta memenuhi preferensi pengguna yang terus berkembang di bidang komunikasi lintas platform.
Dengan rincian lebih lanjut diharapkan pada pembaruan di masa mendatang, fitur ini siap memberikan dampak signifikan terhadap cara pengguna berinteraksi dan mengelola pengalaman perpesanan mereka di WhatsApp.
Selain itu, WhatsApp dilaporkan tengah aktif menguji fitur baru dalam versi beta terbarunya. Salah satu fitur yang tengah diuji tersebut adalah pengenalan kepada kode rahasia untuk chat terkunci untuk WhatsApp Web.
Kode rahasia ini ditujukan untuk meningkatkan keamanan dan privasi pengguna layanan tersebut. Selain itu, WhatsApp juga bereksperimen dengan desain baru untuk tab status dalam versi beta terbarunya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id