Tidak hanya itu, menurut data dari Gartner, AWS S3 storage menyimpan data 1,6 kali lipat lebih banyak daripada total data yang tersimpan pada storage layanan lain. Hal ini merupakan kabar buruk untuk para pesaing AWS, seperti IBM, Google, Microsoft, Oracle dan Alibaba.
Salah satu alasan mengapa AWS bisa begitu mendominasi adalah karena ia adalah penyedia layanan cloud pertama. Namun, itu bukan satu-satunya alasan. Alasan lainnya adalah karena AWS terus memberikan fitur baru. Tahun lalu, mereka hanya memiliki 722 fitur dan sekarang, mereka memiliki 1000 fitur, menurut grafik yang CEO Andy Jassy berikan dalam acara re:Invent.
Pertanyaannya adalah bagaimana para pesaing AWS dapat menyusul ketertinggalannya? Dharmesh Thakker, general partner dari Battery Ventures berkata, salah satu hal yang dapat menolong pesaing AWS adalah karena perusahaan-perusahaan kini enggan untuk hanya menggunakan satu layanan.
Selain itu, dia juga tidak mau meremehkan kemampuan Google dan Microsoft. Dua perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan tahunan tiga digit di pasar cloud.
"Microsoft Azure adalah pesaing berat dan Google jelas tahu tentang infrastruktur lebih banyak dari kebanyakan perusahaan teknologi, tapi jarak yang ada memang signifikan dan terus berkembang," kata Thakker pada TechCrunch.
Meskipun Google dan Microsoft bisa menggunakan dana mereka yang tidak sedikit, mereka tetap akan mengalami kesulitan untuk mengejar ketertinggalannya.
Sementara itu, Ray Wang, Principal Analyst di Constellation Research merasa, AWS belum sepenuhnya mendominasi pasar enterprise. Dia berkata, Microsoft dan Oracle telah memiliki pengalaman di dunia enterprise dan mereka memiliki reputasi yang bagus. Menurutnya, perusahaan yang hendak mulai menggunakan cloud akan merasa lebih nyaman bekerja sama dengan kedua perusahaan tersebut.
Dan Sholnick, rekan di Trinity Ventures merasa, satu kelemahan AWS adalah di bidang kecerdasan buatan (AI), yang memiliki peran penting dalam mengubah cara kerja developer untuk mengembangkan software.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News