Qualcomm berharap pengadilan akan menyetujui tuduhan pencurian rahasia dari dokumen kesepakatan software yang ditandatangani Apple saat menjadi pelanggan Qualcomm pada satu dekade terakhir pada dokumen tuntutan hukumnya.
Dua perusahaan tersebut telah melayangkan tuntutan hukum satu sama lain di seluruh dunia terkait dengan keengganan Apple untuk meminta pemasok membayarkan royalti kepada Qualcomm, yang dianggapnya berlebihan untuk iPhone.
CNBC melaporkan, dokumen tuntutan hukum ini telah didaftarkan di Pengadilan Tinggi di San Diego, menjadi upaya terbaru Qualcomm untuk memberikan Apple tekanan sehingga segera memenuhi permintaannya.
Namun penasihat umum Qualcomm, Donald Rosenberg, menyebut kasus ini berdiri sendiri dan tetap akan didaftarkan, meski tanpa ada permasalahan sebelumnya antara Apple dan Qualcomm.
Tuntutan hukum baru ini merupakan bagian dari tuntutan terpisah yang didaftarkan pada bulan November lalu, menuduh Apple melanggar kesepakatan yang ditandatanganinya dengan Qualcomm, saat mulai mengembangkan penggunaan chip Qualcomm di iPhone.
Kesepakatan ini mengharuskan Apple mengizinkan Qualcomm untuk secara periodik memastikan bahwa software kode sumber dan alat yang dibagikannya kepada Apple sebagai bagian dari kesepakatan, diamankan dan dilindungi dengan benar.
Sebelumnya, Qualcomm menuduh Apple mencegah teknisinya untuk mengaudit penggunaan yang dilakukan Apple terhadap kode sumber karyanya dan kemudian menuntutnya.
Perubahan tuntutan ini disebabkan oleh temuan bahwa teknisi Apple secara berulang menyediakan kode sumber dan informasi rahasia lain kepada teknisi Intel, sehingga mereka dapat meningkatkan performa chip Intel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News