Pemberhentian ini memang bersifat sementara. Namun, ini tetap mengagetkan para developer yang berharap mereka bisa meluncurkan aplikasi atau chatbot baru.
"Bayangkan, setelah bekerja selama ratusan jam, menyalurkan uang sebesar ratusan ribu dollar, puluhan klien menghilang begitu saja karena keputusan Facebook," kata Troy Osinoff, salah satu pendiri badan digital, JUICE.
Bagi Osinoff, keputusan Facebook merupakan pengingat bahwa mereka tidak boleh hanya fokus pada satu platform, lapor Mashable.
Facebook mengambil keputusan ini setelah skandal Cambridge Analytica menjadi bahan pembicaraan selama dua minggu belakangan.
Media sosial itu memutuskn untuk meninjau kembali bagaimana mereka meninjau sebuah aplikasi karena sebuah aplikasi survei digital -- bernama "thisisyourdigitallife" -- bisa menambang data puluhan juta pengguna Facebook dan menjualnya ke pihak ketiga, yaitu Cambridge Analytica.
Tidak hanya itu, Cambridge Analytica juga bisa dengan mudah menyimpan data tersebut bahkan setelah mereka mengklaim mereka telah menghapus data itu, seperti yang disebutkan oleh The Verge.
"Untuk mempertahankan kepercayaan yang pengguna letakkan di Facebook ketika mereka berbagi informasi, kami membuat beberapa perubahan tentang bagaimana cara kerja platform kami," tulis Ime Archibong, Vice President of Partnerships, Facebook.
"Kami tahu perubahan ini tidak mudah, tapi kami percaya, perubahan ini akan membantu untuk mengembalikan kepercayaan pengguna dengan ekosistem developer."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News