Dalam laporan ini, Opensignal telah mengamati data real dari pengguna Opensignal di Indonesia lewat tolak ukur utama pengalaman pengguna broadband seperti: Kualitas Konsisten, Kecepatan Unduh, Kecepatan Unggah, Pengalaman Video, dan Pengalaman Keandalan.
Secara keseluruhan, pengukuran ini menangkap berbagai cara rumah tangga menggunakan layanan fixed broadband, mulai dari pekerjaan dan pendidikan jarak jauh, hingga streaming video dan permainan. Hasil untuk ISP Indonesia mencakup perpaduan teknologi yang berbeda, misalnya kabel, FTTH, FWA, atau xDSL — tetapi tidak termasuk pembacaan dari dongle seluler.
Opensignal membandingkan pengalaman pengguna di 10 ISP utama seperti: Biznet, CBN, Icon Plus, IndiHome (Telkomsel), Indosat HiFi, Megavision, MyRepublic, Oxygen.id, Starlink and XL. Periode analisis ini meliputi pengalaman mereka selama 90 hari mulai tanggal 1 Agustus 2024, untuk melihat bagaimana kinerja ISP tersebut
Karakteristik paket - misalnya tingkatan kecepatan atau batasan data - sangat bervariasi menurut penyedia dan dispersi campuran paket akan memengaruhi hasil pengalaman rata-rata. Pengukuran Opensignal menangkap pengalaman pengguna, terlepas dari paket yang mereka beli dari penyedia mereka.
Pemain ISP utama di Indonesia adalah Telkomsel, menguasai tiga perempat pasar. Mereka menawarkan layanan xDSL dan fiber sebagai IndiHome (telah melewati 38 juta rumah tangga secara nasional dengan penawaran fibernya), bersama dengan layanan FWA melalui lengan seluler Telkomsel - Orbit. Ini menjadikan Telkomsel sebagai operator dengan jejak dan cakupan populasi terbesar di Indonesia dalam hal layanan fixed broadband.
Pada September 2024, XL secara resmi mengambil alih First Media - salah satu ISP kabel terbesar di negara ini, yang sebelumnya dimiliki oleh Link Net. Akuisisi ini kemungkinan akan meningkatkan penawaran konvergensi XL kepada pelanggannya.
Karena konektivitas fixed broadband menjadi semakin hadir di Indonesia, Opensignal menganalisis pengalaman pengguna kami di Indonesia, untuk melihat bagaimana hal itu berbeda tergantung pada jenis ISP yang mereka langgani.
Indonesia mengalami salah satu kesenjangan Kualitas Konsisten Broadband tertinggi antara ISP besar dan lokal di antara negara-negara yang diamati. Pengguna Indonesia yang berlangganan ISP lokal berjuang untuk mencapai konektivitas fixed broadband yang layak dan konsisten pada paket mereka yang ada, sebagian karena strategi penetapan harga.
Sementara ISP lokal terkadang dapat menawarkan pendekatan yang lebih terlokalisir atau berfokus pada pelanggan, keunggulan dalam skala dan infrastruktur sering kali membuat ISP yang lebih besar menjadi pilihan yang lebih baik untuk layanan internet yang lebih cepat dan lebih andal, yang penting untuk memenuhi permintaan digital yang terus meningkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id