Tiongkok dan Amerika Serikat menyepakati penjualan TikTok kepada investor AS, namun algoritma tetap milik ByteDance.
Tiongkok dan Amerika Serikat menyepakati penjualan TikTok kepada investor AS, namun algoritma tetap milik ByteDance.

Tiongkok Setuju TikTok Dijual ke Investor AS, Ada Syaratnya

Lufthi Anggraeni • 17 September 2025 09:48
Jakarta: Pemerintah Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah menyetujui kerangka kerja atau framework deal yang memungkinkan TikTok terus beroperasi di AS, dengan syarat pemilikan aset dan kontrol operasional dialihkan ke investor AS.
 
Mengutip GSM Arena, salah satu ketentuan penting pada kesepakatan kedua negara tersebut adalah algoritma rekomendasi TikTok tetap dipertahankan di Tiongkok, tetapi dilisensikan agar bisa digunakan di versi AS.
 
Kesepakatan ini muncul di tengah tekanan regulasi dan kekhawatiran keamanan nasional di AS yang menuduh bahwa algoritma dan data pengguna AS bisa dijangkau oleh pemerintah Tiongkok melalui induk perusahaan TikTok, ByteDance.

Selain itu, kesepakatan akan memisahkan TikTok operasional di AS menjadi entitas baru yang dimiliki secara mayoritas oleh investor AS. Namun ByteDance akan tetap memiliki bagian kepemilikan minoritas di entitas tersebut.
 
Sementara itu, dewan direksi atau board dari entitas baru akan didominasi oleh warga atau entitas AS, dan disertai satu anggota yang ditunjuk oleh pemerintah AS sebagai bagian dari mekanisme pengawasan keamanan.
 
Kesepakatan ini juga menegaskan bahwa algoritma rekomendasi yang dikembangkan ByteDance tetap dipertahankan, tetapi akan dilisensikan sehingga bisa dipakai entitas baru di AS. Beberapa pihak menggambarkan ini sebagai lisensi algoritma daripada penyerahan penuh.
 
Tidak hanya itu, data pengguna TikTok versi AS akan disimpan dan dioperasikan di fasilitas AS, misalnya, Oracle disebut akan mengelola hosting data pengguna AS di fasilitas mereka di Texas. Presiden AS Donald Trump juga memperpanjang tenggat waktu penjualan atau pelarangan TikTok hingga 16 Desember 2025.
 
Dengan demikian, Tiongkok dan AS memiliki cukup waktu bagi negosiasi detail dan implementasi kesepakatan. Sebagai pengingat, TikTok telah berada dalam sorotan di AS selama lebih dari setahun terakhir karena kekhawatiran bahwa data pengguna bisa diakses oleh pemerintah China dan dampak algoritma terhadap penyebaran konten.
 
Untuk menyelesaikan permasalahan ini, regulasi divest-or-ban atau jual atau larang yang disahkan di AS pada 2024. Tiongkok sebelumnya menolak menyerahkan algoritma rekomendasi sebagai bagian dari negosiasi, karena dianggap sebagai kekayaan intelektual yang strategis dan sumber keunggulan teknologi ByteDance.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan