Dalam unggahannya tersebut, SpaceX menyebut bahwa Starlink kini telah tersedia di 32 negara di seluruh dunia, dan pengguna yang telah memesan Starlink dari area cakupan akan mendapatkan akses internet Starlink sesegera mungkin.
Namun, SpaceX tidak merinci daerah cakupan Starlink yang akan mendapatkan akses internet layanan tersebut. Berdasarkan peta penyebaran Starlink pada situs resminya, negara yang telah dapat menikmati layanan internet satelit ditandai dengan warna biru, berstatus Available.
Situs ini juga menampilkan wilayah Indonesia yang ditandai dengan warna biru gelap, berstatus Coming Soon. Hal ini mengindikasikan bahwa pengguna di Indonesia masih harus menunggu untuk dapat menikmati layanan Starlink.
Situs ini tidak menampilkan informasi secara detail soal waktu ketersediaan akses layanan Starlink. Namun mengklik wilayah Indonesia akan menampilkan 2023 sebagai tahun yang memungkinkan masyarakat Indonesia mencoba layanan internet satelit milik SpaceX tersebut.
Layanan Starlink telah dapat dipesan oleh calon pengguna di Tanah Air melalui situs resminya starlink.com/map. Pada tautan itu, pengguna dapat memasukan nama daerah di kolom pencarian di bawah tampilan peta, kemudian mengklik tombol Order Now.
Selanjutnya, pengguna diharuskan untuk mengisi data yang diperlukan, seperti alamat dan informasi pribadi, serta membayarkan uang deposit sebesar USD99 (Rp1,4 juta). Saat ini, SpaceX hanya menerima pembayaran via kartu kredit.
Dana yang dibayarkan pengguna dapat ditarik kembali atau refund apabila pengguna berubah pikiran dan memutuskan untuk membatalkan langganan layanan Starlink mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News