Sebagian besar karyawan pernah menyelesaikan pekerjaan dengan perangkat pribadi. (Thinkstock)
Sebagian besar karyawan pernah menyelesaikan pekerjaan dengan perangkat pribadi. (Thinkstock)

Tren Teknologi

Makin Banyak Karyawan yang Bekerja dengan Perangkat Pribadi

Ellavie Ichlasa Amalia • 13 Maret 2015 18:26
medcom.id, Jakarta: Apakah Anda kerap menyelesaikan pekerjaan kantor dengan menggunakan perangkat pribadi? atau menyimpan data penting perusahaan di komputer pribadi?
 
Jika ya, Anda tak sendiri. Survei terhadap 4.764 karyawan di 12 negara menunjukkan, kehidupan pribadi dan kehidupan profesional para karyawan menjadi semakin sulit untuk dipisahkan. Lima puluh persen pegawai di dunia menggunakan perangkat pribadi untuk bekerja, sementara 43 persen mengaku bahwa mereka menggunakan perangkat pribadi mereka untuk bekerja tanpa sepengetahuan perusahaan.
 
Survei ini digelar TNS Global, sebuah lembaga riset terkemuka asal London, Inggris, berdasarkan permintaan Dell dan Intel. Mereka mengambil sampel di 12 negara, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, Jepang, Brasil, Tiongkok, India, Rusia, Turki, Uni Emirat Arab dan Afrika Selatan. Survei ini diadakan dari tanggal 11 Juli 2014 hingga 5 September 2015.

"Kami adalah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, penting bagi kami untuk mengetahui perubahan tren yang terjadi di pasar sehingga kami dapat memberikan produk yang sesuai," kata Managing Director Dell Indonesia, Catherine Lian di Jakarta, Jumat (13/3/2015).
 
Fakta lainnya adalah kebanyakan karyawan menggunakan lebih dari satu device untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Lebih dari 50 persen koresponden mengatakan, selain PC desktop, mereka juga menggunakan laptop atau tablet. Sementara itu, 62 persen karyawan mengatakan bahwa PC desktop adalah perangkat utama yang mereka gunakan di kantor.
 
Tetapi saat mereka bekerja di rumah, maka fungsi PC desktop dapat digantikan oleh laptop. Dell juga menemukan bahwa rata-rata karyawan menghabiskan waktu di kantor selama 29 jam per minggu, di rumah selama 5 jam per minggu dan empat jam per minggu di tempat lain, misalnya di kantor klien.
 
Selain itu, bekerja di kantor, berdekatan dengan para kolega, tidak menjamin bahwa hal ini akan meningkatkan hubungan antar pekerja. Karena terbukti 51 persen karyawan masih lebih memilih berkomunikasi menggunakan email atau IM daripada berbicara secara langsung pada rekan kerja mereka yang berada dekat dengan mereka.
 
Dalam survei ini, muncul perdebatan akan produktivitas seseorang jika mereka memilih untuk bekerja dari rumah. Sebagian percaya bahwa bekerja dari rumah akan meningkatkan produktivitas mereka. Meski pekerja di beberapa negara tertentu, seperti Tiongkok, India, Turki dan Uni Emirat Arab merasa bahwa mereka lebih produktif jika bekerja dari kantor.
 
Satu dari 2 responden survei yang memang sebelumnya pernah bekerja dari rumah mengatakan bahwa mereka lebih produktif jika mereka tidak harus pergi ke kantor, sementara 36 persen merasa produktivitas mereka tidak terpengaruh lokasi mereka bekerja, dan 14 persen menjawab bahwa mereka lebih produktif saat bekerja di kantor.
 
Dua puluh lima persen karyawan di seluruh dunia mengaku bahwa teknologi merupakan salah satu hal yang mereka pertimbangkan saat mereka hendak menerima suatu jabatan atau bahkan mencari pekerjaan baru. Orang-orang yang bekerja di bidang media dan hiburan merupakan kelompok yang sangat bergantung pada teknologi. Mereka bahkan akan mencari pekerjaan lain jika teknologi yang disediakan oleh perusahaan dirasa tidak memadai.
 
Meskipun teknologi telah menjadi bagian penting dari kehidupan manusia, tetapi hanya 34 persen responden survei yang berpikir bahwa para pekerja akan dengan segera digantikan dengan keberadaan mesin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan