Startup berbasis di Silicon Valley mengumumkan superkomputer AI, bertajuk Andromeda.
Startup berbasis di Silicon Valley mengumumkan superkomputer AI, bertajuk Andromeda.

Startup Cerebras Umumkan Superkomputer AI Andromeda

Lufthi Anggraeni • 15 November 2022 15:00
Jakarta: Startup berbasis di Silicon Valley, Cerebras Systems, mengumumkan superkomputer berteknologi kecerdasan buatan (AI) bertajuk Andromeda. Saat ini, superkomputer tersebut tersedia untuk komersial dan penelitian akademik.
 
Mengutip Euronews, Andromeda dibangun dengan menghubungkan 16 sistem Cerebras CS-2, komputer AI terbaru Cerebras Systems yang dibangun berbasis chipset berukuran besar bertajuk Wafer-Scale Engine 2.
 
Cerebras menyebut bahwa Andromeda dapat menyuguhkan performa setara 1 exaflop komputasi AI, atau setidaknya satu quintillion operasi per detik, yaitu 10 dari daya bernilai 18. Performa ini berbasis dari format poin floating 16 bit.

Superkomputer tercepat Amerika Serikat yang mampu melakukan simulasi senjata nuklir bertajuk Frontier di Oak Ridge National Laboratory melampaui kinerja 1 exaflop berdasarkan format presisi ganda 64 bit tahun ini.
 
Saat ditanya soal superkomputer Frontier, Founder dan CEO Cerebras Andrew Feldman menyebut bahwa Frontier merupakan mesin berukuran lebih besar, dan pihaknya tidak berusaha untuk mengalahkan Frontier.
 
Feldman melanjutkan bahwa Frontier menghabiskan dana pembangunan sebesar USD600 juta (Rp), sedangkan Andromeda hanya menghabiskan dana sebesar USD35 juta (Rp). Selain itu, Feldman juga membandingkan konten yang dijalankan di kedua superkomputer tersebut.
 
Sang CEO menyebut simulasi nuklir dan simulasi cuaca rumit secara riwayat berjalan pada komputer presisi ganda 64 bit, dan merupakan format mahal secara komputasi, sehingga peneliti berupaya mencari tahu kemampuan algoritma AI dalam menyuguhkan hasil serupa.
 
Feldman menyebut Andromeda dimiliki oleh Cerebras dan dibangun di data center berperforma tinggi di Santa Clara, California bertajuk Colovore. Feldman juga menambahkan bahwa perusahaan dan peneliti, termasuk dari laboratorium asal Amerika Serikat, dapat mengakses superkomputer ini dari jarak jauh.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan